Demo U-Turn, Massa Geruduk Dishub

Jumat 24-08-2018,05:31 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

SERPONG-Aliansi Masyarakat Juanda (mahasiswa, Karang Taruna, Ormas dan masyarakat) menggeruduk kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangsel, Kamis (23/8) sore. Mereka menentang penutupan tiga u-turn yang ada di Jalan Ir. H. Juanda Ciputat, Selasa (14/8). Mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Juanda ini berasal dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN) Jakarta, UMJ dan STIE Ahamd Dahlan. Diketahui, semua kampus tersebut berada di Ciputat Timur. Dalam aksi kemarin, massa dibagi menjadi dua kelompok, satu kelompok mendatangi kantor Dishub dan satu lagi ke kantor Walikota Tangsel. Mereka datang untuk menyampaiakan aspirasinya agar Dishub membuka u-turn (putaran arah). Meskipun saat ini sudah ada satu yang dibuka, mereka menginginkan agar u-turn dikembalikan ke kondisi semula. Wakil Ketua Dewan Mahasiswa (Dema) UIN Jakarta Adi mengatakan, u-turn yang ditutup Dishub justru menambah kemacetan di Jalan Ir. H. Jaunda padahal saat ini tiga kampus yang ada sepanjang jalur tersebut sedang libur. "Mahasiswa tiga kampus sedang libur saja arus lalu lintasnya macet, apalagi kalau sudah masuk," ujarnya, Kamis (23/8). Adi menambahkan, jika Dishub tidak segera mencabut kebijakan yang telah dilakukan, ia mengancam akan turun ke jalan saat mahasiswa baru dari tiga kampus sudah masuk perkuliahan. Menurutnya, awal September nanti ada sekitar 8.000 mahasiswa baru UIN, 7.000 mahasiswa baru dari UMJ dan 4.000 dari STIE Ahmad Dahlan. "Kalau tidak segera dibuka, kita akan kerahkan mahasiswa baru untuk turun ke jalan," tambahnya. Masih menurutnya, saat ini bagi mahasiswa UIN dari kampus satu yang akan menuju kampus dua jaraknya cukup jauh akibat u-turn di depan UIN ditutup. Kemacetan semakin parah terutama pada jam sibuk, ditambah banyak warga yang menyeberang jalan sembarangan. "Angkot berhenti seenaknya, Ciputat sudah terkenal macet dan sekarang tambah macet," katanya. Sebenarnya, mahasiswa mengapresiasi niat baik dari Dishub untuk mengurai kemacetan sendiri tapi, Dishub salah langkah. Seharusnya menutup u-turn, mungkin ada aspek lain yang menyebabkan macet. "Sudah hampir dua minggu u-turn ditutup, macetnya semakin meningkat," ungkpanya. Mahasiswa juga menyampaikan dan memberi masukan kepada Dishub untuk mengurangi kemacetan tanpa harus menutup u-turn tersebut. Yakni, mengusulkan agar Pemkot Tangsel membangun jembatan penyeberangan orang (JPO) lantaran saat ini JPO tidak efektif, tidak digunakan dengan baik, karena terlalu jauh jaraknya. Untuk angkot yang suka ngetem, ia berharap pertugas terkait bisa menertibkannya. Karena, itu juga salah satu penyebab kemacetan. "Jangan seolah-olah Dishub angkat tangan atau cuci tangan, enggak mau ngurusin, sudahlah tutup saja u-turnnya. Maka dari itu, kami menolak itu," ungkapnya. Lebih lanjut, Adi menjelaskan, mahasiswa sudah pernah melakukan audiensi dengan Dishub, tapi jawabannya tak memuaskan. Yakni, Dishub beralasan tetap menutup untuk mengurai kemacetan. "Kita yang merasakan kemacetan, pagi, siang, sore, malam selalu macet," tuturnya. Demo di Kantor Dishub diterima oleh Sekretaris Dishub Kota Tangsel Aplahhunajat. Aplah mengatakan, kepentingan Dishub menutup u-turn tersebut untuk mengatasi kemacetan yang kerap terjadi. "Dari pasar Ciputat sampai Seskoal Pasar Jumat, Lebak Bulus, Jakarta Selatan kerap macet, masak sih Dishub diam saja," ujarnya. Aplah menambahkan, penutupan u-turn yang dilakukan sifatnya fleksibel, jika kebijakan dan langkah yang dilakukan manfaatnya tidak ada akan dilakukan dievaluasi kembali. Ia mencontohkan, pemberlakukan satu arah di perempatan Duren Ciputat, setelah dilakukan evaluasi dan masukan masyarakat maka kebijakan tersebut dibatalkan. Sebelum melakukan penutupan, Dishub telah melakukan kajian dan telah menggunakan teknologi vissim. Ada dua alat bantu yang dipakai oleh konsultan dan dilakukan simulasi untuk mengetahui kemacetan sebelum dan setelah u-turn ditutup. "Hari pertama ada tiga u-turn yang kita tutup tapi, hari kedua satu kita buka," tambahnya. Ia mengatakan, dengan adanya protes warga dan mahasiswa itu pihaknya akan segera melakukan kajian. "Kita lihat hasil kajiannya nanti," ujarnya. Pantauan Tangerang Ekspres di lokasi, mahasiswa juga melakukan aksi treatikal di depan gerbang kantor dishub. Treatikan dilakukan tiga mahasiswa yang duduk bersama sambil merokok, minum kopi sambil main gaple. Itu digambarkan mahasiswa sebagai tanda kalau dishub kerjanya santai dan tidak kerja. (bud/esa)

Tags :
Kategori :

Terkait