Menristekdikti Mohamad Nasir menyoroti turunnya peringkat atau ranking perguruan tinggi Indonesia di level dunia. Dia menilai penurunan ranking ini dipicu kurangnya kerja keras dari dari masing-masing pengelola kampus. Nasir menjelaskan di balik penurunan peringkat tersebut, skor atau nilai yang didapatkan kampus Indonesia sejatinya meningkat. ’’Tetapi ternyata nilai kampus luar negeri lebih banyak lagi kenaikannya. (Kampus lokal, Red) Kurang kerja kerasnya,’’ katanya. Merujuk pada hasil pemeringkatan QS (Quacquarelli Symnds) World University Ranking dua besar kampus di Indonesia adalah Universitas Indonesia (UI) dan Institut Teknologi Bandung (ITB). Tahun ini posisi UI berada di peringkat 292 dunia. Peringkat ini turun dibandingkan tahun lalu yang berada di urutan 277 dunia. Penurunan juga dialami oleh ITB. Tahun ini posisi kampus ITB berada di urutan 359 dunia. Turun dibandingkan tahun lalu yang berada di urutan ke-331 dunia. Nasir menegaskan penurunan tersebut tidak bisa diartikan bahwa kinerja pengelola kampus turun. Dia menegaskan nilai yang diapatkan ada kenaikan, hanya saja kenaikan kampus luar negeri lebih tinggi angkanya. ’’Kita ingin (ke depan, Red) kenaikan nilainya pakai deret ukur. Bukan deret hitung. Sehingga harus ada lompatan-lompatan,’’ tuturnya. Mantan rektor Universitas Diponegoro (Undip) Semarang itu menjelaskan ada sejumlah strategi untuk meningkatkan kinerja kampus dalam negeri di level internasional. Diantaranya adalah mempererat kolaborasi dengan dosen atau diaspora ilmuan Indonesia yang ada di luar negeri. Dengan segudang pengalaman dan jaringan yang luas, Nasir berharap keberadaan diaspora ilmuan tersebut bisa memberikan pengaruh positif kepada kampus dalam negeri. Baik itu PTN maupun PTS.(jpg/bun)
Ranking Perguruan Tinggi Indonesia di Level Dunia Turun
Kamis 16-08-2018,03:30 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :