Samsat Balaraja Tak Penuhi Target

Kamis 05-07-2018,05:06 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

SUKAMULYA - Pendapatan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Balaraja masih rendah. Hingga Selasa (3/7), baru terealisasi sebesar Rp535,571 miliar atau sekitar 48,81 persen. Padahal tahun ini Samsat Balaraja ditarget sebesar Rp1,096 triliun. Untuk diketahui, sumber pendapatan Samsat terdiri dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor untuk pembelian baru (BBNKB I), BBNKB II (untuk pembelian bekas), dan Pajak Air Perumahan (AP). Sedangkan Pajak Atas Penggunaan Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) dan Pajak Rokok dikelola oleh Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Banten. Kepala Seksi Penerimaan dan Penagihan UPT Samsat Balaraja Rudy Hermawan menyebutkan, pendapatan yang sudah terealisasi terdiri dari PKB Rp266,293 miliar dari target Rp549,148 miliar; BBNKB I Rp257,941 miliar dari target Rp 532,305 miliar; BBNKB II Rp7,974 miliar dari target Rp10,327 miliar; dan AP Rp3,362 miliar dari target Rp5,504 miliar. "Total realisasi sampai kemarin baru mencapai 48,81 persen, yang belum tercapai sesuai target adalah 51,19 persen," ujar Rudy, melalui pesan WhatsApp, Rabu (4/7). Untuk mengejar target yang ditentukan Bapenda Provinsi Banten, Samsat Balaraja melakukan berbagai upaya. Yakni menggelar razia gabungan di jalanan, mengadakan pelayanan Samsat Keliling (Samling), serta sosialisasi-sosialisasi kepada masyarakat. Rudy mengakui, masih banyak penunggak pajak di Kabupaten Tangerang, terutama PKB. Penunggak terbanyak terdapat di wilayah pesisir pantai utara (Pantura). "Tunggakan disebabkan berbagai faktor, seperti ekonomi dan pendidikan. Masyarakat di Pantura rata-rata bekerja sebagai nelayan dan petani. Kemudian, kesadaran masyarakat akan kewajiban pajak juga masih minim. Samsat Balaraja sudah berupaya semaksimal mungkin agar pendapatan meningkat," kata dia. Rudy menuturkan, potensi PKB di Kabupaten Tangerang sangat tinggi yaitu 1.386.766 unit kendaraan bermotor. Jumlah tersebut merupakan gabungan dari berbagai jenis kendaraan bermotor, termasuk plat merah dan kuning. Potensi PKB terbanyak adalah sepeda motor plat hitam, yakni 1.178.194 unit. Hanya saja, Rudy belum bisa merinci nominal tunggakan PKB periode Juni 2018.     "Melihat potensi yang ada, UPT Samsat Balaraja optimis mencapai target sampai akhir tahun anggaran 2018. Kami terus bersinergi, kalau bisa ya pendapatan melebihi target," tukas dia. Ia menambahkan, 10 kecamatan dari 29 kecamatan di Kabupaten Tangerang berada diluar lingkup Samsat Balaraja. Lima kecamatan masuk lingkup Samsat Bumi Serpong Damai (BSD) Kota Tangerang Selatan, yaitu Curug, Legok, Pagedangan, Cisauk, dan Kelapa Dua. Sedangkan lima kecamatan lainnya masuk lingkup Samsat Cikokol Kota Tangerang, terdiri dari Teluknaga, Kosambi, Sepatan, Sepatan Timur, dan Pakuhaji. "Namun pelaporan pendapatan di 10 kecamatan itu juga tanggung jawab kami, karena sistem bagi hasil," pungkas Rudy. (mg-3/mas)

Tags :
Kategori :

Terkait