Jakarta- Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengakui kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) akan berdampak pada tingkat suku bunga yang diberikan oleh perusahaan leasing mobil. Meski tak secara lugas mengakui adanya pengaruh terhadap penjualan mobil, Airlangga menyebut perusahaan otomotif bisa memotong biaya operasional untuk menekan pengeluaran. "Kalau penjualan mobil kan tergantung daya beli masyarakat, harga, dan biaya kan bisa dipotong. (Kunci) potong biaya operasional," ungkap Airlangga, kemarin. Airlangga menyatakan pihaknya tak memiliki langkah khusus dalam merespons kenaikan suku bunga acuan BI terhadap penjualan industri mobil. "Tentu kalau kenaikan suku bunga acuan BI akan berdampak pada leasing. Tapi kan kita lihat dunia juga suku bunga naik," sambung Airlangga. Sebelumnya, Chief of Corporate Communications, Social Responsibility, and Security PT Astra International Tbk Pongki Pamungkas mengatakan pesimis penjualan mobil pada Lebaran tahun ini bisa dua digit. "Susah sebenarnya memperkirakan penjualan Lebaran tahun ini, apalagi BI menaikkan suku bunga. Ini kan membuat kami lebih sulit lagi," ucap Pongki belum lama ini. Makanya, bila Lebaran tahun lalu penjualan mobil Astra International bisa tumbuh sebesar 10-11 persen, maka tahun ini diperkirakan di bawah 10 persen. "Kami juga kan tidak mengeluarkan tipe baru, jadi kami tidak terlalu banyak. Tipe baru kompetitor cukup banyak," ujar Pongki. Informasi saja, penurunan penjualan mobil juga sudah terlihat pada penjualan perseroan hingga April 2018. Total penjualan sejak Januari hingga April 2018 hanya mencapai 192.908 unit, turun 8,86 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 211.672 unit. (cnn)
Kenaikan Bunga BI Pengaruhi Penjualan Mobil
Kamis 24-05-2018,06:59 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :