Ramadan, Kuota Elpiji Ditambah

Rabu 16-05-2018,05:58 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

SERPONG-Sepanjang bulan Ramadan Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswanamigas) menajmin dapat memenuhi kebutuhan gas elpiji untuk masyarakat Tangsel. Alasannya, pihaknya telah menambah kuota untuk persediaan selama bulan suci ini. Tepatnya, ada penambahan pasokan sebesar 20 persen untuk cadangan kebutuhan selama Ramadan. Sekjen Hiswanamigas Kota Tangsel Ahmad Tommy Agistian menjelaskan, pada bulan Ramadan untuk Kota Tangsel dari Pertamaina mengalokasikan atau menyiapkan tambahan cadangan gas elpiji sebanyak 20 persen. Cadangan ini, akan disalurkan apabila kebutuhan di lapangan tinggi. Namun, sebaliknya jika jatah yang biasa diberikan selama ini cukup maka, cadangan itu tidak dikeluarkan. “Mulai satu Ramadan akan ditambahkan gas elpiji sebanyak 20 persen sampai seminggu sebelum Lebaran. Soalnya kan Tangsel bukan tempat untuk kebanyakan mudik, jadi menjelang Lebaran justru warga berkurang,” kata Ahmad, Selasa (15/5). Menurutnya, peningkatan kuota ini menyusul banyaknya permintaan masyarakat terhadap kebutuhan elpiji selama Ramadan. Sebab kebutuhan memasak justru akan meningkat. Sehingga dengan penyediaan ini diharapkan tidak ada lagi yang sulit mencari elpiji ukuran tiga kilogram itu. “Kalau hari biasa, kami hanya menyediakan 1,2 juta tabung gas elpiji bersubsidi. Jumlah ini sudah mencukupi kebutuhan masyarakat Tangsel. Tapi, Ramadan jumlahnya ditambah 20 persen," ungkapnya. Selain itu, ia juga meminta agar warga tidak khawatir akan kekurangan beras. Jika pun cadangannya kurang kata dia, masih ada gas jenis lain. "Jangan kawatir untuk gas elpiji jika habis pun untuk tidak masih ada yang 5,5 kilogram ini tanpa batas,” bebernya. Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangsel, Maya Mardiana membenarkan hal tersebut jika penyediaan gas elpiji bersubsidi di Kota Tangsel akan ditambah sebanyak 20 persen. Menurutnya, hal ini sudah sangat mencukupi untuk warga selama Ramadan. Terlebih saat ini jumlah pengguna gas melon itu sudah berkurang dari sebelumnya. “Sebenarnya yang bersubsidi hanya untuk masyarakat yang berpenghasilan di bawah Rp1,5 juta dan UMKM. Dengan adanya gas 5,5 kg dan ada imbauan tentang PNS dilaranag menggunakan gas ini (3 kg) membuat penggunaan gas selain berukuran 3 kg ini meningkat. Tahun lalu penggunaan di luar elpiji bersubsidi 20 persen sekarang naik menjadi 44 persen,” pungkasnya. (mg-7/esa)

Tags :
Kategori :

Terkait