Pamulang Wacanakan Kampung Narkoba

Selasa 15-05-2018,06:42 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

PAMULANG-Untuk mengantisipasi peredaran narkoba, Kecamatan Pamulang mewacanakan pembentukkan kampung narkoba di wilayahnya. Kepala Seksi Trantib Kecamatan Pamulang Roni Alamsyah mengatakan, rencana tersebut bukan untuk melegalkan peredaran narkoba namun, untuk mencegahnya. "Bukan membuat kampung narkoba namun, kampung bebas narkoba. Diharap di kampung tersebut masyarakat bebas dan bahu membahu memberantas narkoba," ujarnya kepada Tangerang Ekspres seusai kegiatan pencegaahn penyuluhan penyakit masyarakat di halaman kantor Kecamatan Pamulang," Senin (14/5). Roni menambahkan, kampung narkoba diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. Termasuk menekan peredaran narkoba yang saat ini bisa menyerang siapa saja, baik pekerjaan, jenis kelamin dan lainnya. Untuk lokasinya Roni menjelaskan masih mengkaji bersama petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tangsel. "Kemungkinan kampung narkoba akan kita buat di Kelurahan Kedaung atau Pamulang Barat. Dua kelurahan tersebut penduduknya padat dan rawan peredaran narkoba," tambahnya. Roni menjelaskan, Pamulang salah satu kecamatan yang rawan peredaran narkoba lantaran berbatasan dengan Depok, Jawa Barat. Sebelum membuat kampung narkoba, dalam waktu dekat kecamatan dengan bekerjasama dengan BNN Tangsel melakukan tes urine bagi pegawai kecamatan. "Tujuannya agar aparatur sipil negara bebas narkoba dan bukan hanya mewacanakan buat kampung narkoba saja," tuturnya. Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Pamulang Iptu Hitler Napitupulu mengatakan, belum lama ini anggotanya menangkap warga yang merupakan kakak beradik yang menjadi pengedar narkoba di wilayah Pamulang. Hal tersebut menandakan peredaran narkoba bisa menyasar siapa saja tanpa memandang status sosial. "Pecandu narkoba ini mulai dari anak sekolah, putus sekolah, mahasiswa, pekerja malam, pekerja kera, sopir, pengangguran, profesional, TNI/Polri," ujarnya. Hitler menambahkan, peredaran narkoba dikalangan pelajar wajib diwaspadai. Ia menghimbau agar orangtua memantau perkembangan maupun tingkah laku anaknya. Menurutnya, ciri-ciri pecandu narkoba dikalangan pelajar seperti selalu ngantuk, suka bolos sekolah, sering terlambat sekolah serta prestasi menurun. Untuk memerangi narkoba, Hitler menjelaskan ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Seperti, buat kegiatan yang bersifat produktif, bersatu dalam keluarga dan terbuka untuk bicara kesuliatan masing-masing. "Juga jika mengetahui ada yang membahayakan atau peredaran narkoba segera lapor polisi," tuturnya. Di lokasi yang sama, Kepala BNN Kota Tangsel AKBP Heru Istu mengatakan, berdasarkan data dari lembaga pemasyarakan (lapas) Tangerang 2015 ada 279 warga Tangsel menjadi pengguna atau pengedar narkoba. Jumlah tersebut naik menjadi 438 orang pada 2016. "Peringkat pertama itu peredaran narkoba itu ada di Kecamatan Ciputat, Pamulang dan Pondok Aren," ujarnya. Heru menambahkan, BNN Tangsel pernah melakukan tes urine di sekolah-sekolah di Tangsel. Ada satu sekolah SMA setelah diperiksa hasilnya mengejutkan, yakni 6 siswa kelas 10 dan 6 siswa kelas 11 positif menggunakan narkoba. Menurutnya, peran orangtua sangat diperlukan untuk menekan peredaran dan penyalahgunaan narkoba. "Tidak hanya tanggung jawab polisi, BNN, pemerintah saja namun, masyarakat dan keluarga punya andil penting," tuturnya. (bud/esa)

Tags :
Kategori :

Terkait