TANGERANG-Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Banten menyelenggarakan bimbingan sosial dan keterampilan anak yang berhadapan dengan hukum di Lapas Anak Laki-Laki Tangerang, Senin (16/04). Salah satu tujuan kegiatan ini memberi bekal keterampilan anak supaya memiliki keahlian saat mereka bebas.
Kegiatan bertajuk "Menuju Anak PMKS Yang Berakhlakul Karimah" digelar di aula Lapas Anak dan diikuti 40 warga binaan Lapas yang terdiri dari 20 warga binaan tingkat Sekolah Dasar (SD), 10 warga binaan tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan 10 warga binaan tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Kepala Dinsos Provinsi Banten, Nurhana menjelaskan, kegiatan ini merupakan bimbingan sosial dan keterampilan bagi anak-anak binaan Lapas. Meski begitu, lanjut Nurhana, pendidikan keterampilan bukanlah prioritas utama, karena tugas Dinsos melatih serta mengembalikan fungsi sosial para PMKS.
"Maka dari itu, kami adakan kegiatan seperti ini supaya mereka bisa kembali bersosialisasi dengan masyarakat. Dengan kegiatan seperti ini diharapkan nantinya anak-anak ini sudah punya bekal saat keluar nanti dan fungsi sosialnya kembali berfungsi," ujarnya.
Kegiatan bimbingan sosial, kata Nurhana, merupakan program rutin Dinsos Provinsi Banten setiap tahunnya. "Tahun kemarin kita sudah lakukan kegiatan bimbingan di Lapas Anak Tangerang ini dan respon dari kepala Lapas, masyarakat, serta para napi juga sangat bagus serta antusias, mereka menginginkan kegiatan ini diadakan lagi. Oleh karena itu, sekarang kita adakan lagi," tuturnya.
Sementara itu, Budi Darma, Kasi Jaminan Sosial Keluarga pada Dinsos Provinsi Banten, menjelaskan kegiatan keterampilan ini masih sama dengan tahun sebelumnya. Hanya saja, bekal materi keterampilan yang diberikan berbeda dengan tahun sebelumnya. "Di acara ini kami memberikan pengarahan terkait bimbingan sosial, bimbingan keagamaan, psikologi dan juga keterampilan. Hanya saja, bekal yang diberikan berbeda dengan tahun sebelumnya. Kalau tahun sebelumnya itu materi keterampilan dari tutup botol, tahun ini mereka memanfaatkan koran bekas," paparnya.
Selain itu, ia mengimbau masyarakat supaya bisa menerima kehadiran warga binaan yang baru keluar dari lapas, karena mereka merupakan warga Indonesia dan bisa jadi generasi penerus bangsa apabila dibina dengan baik.
"Jangan sampai masyarakat memberikan stigma negatif kepada mereka yang baru keluar dan berikan mereka kesempatan. Jangan sampai mereka merasa seperti dibuang dan kembali lagi ke jalan yang salah. Mereka adalah anak-anak kita juga, anak-anak yang nantinya kelak menjadi penerus bangsa ini," tukasnya. (mg-05)