TANGERANG – Bandara Soekarno-Hatta merupakan pelanggan terbesar PDAM Tirta Benteng. Ribuan kubik air bersih didistribusikan untuk kebutuhan komersial, perkantoran serta para penumpang pesawat. Urutan kedua terbesar pelanggan PDAM, yaitu PT Multi Bintang.
Direktur PDAM Tirta Benteng, Sumarya menjelaskan, pelanggan terbesar dalam penggunaan air di Cisadane yakni PT Angkasa Pura II. Cisadane dimanfaatkan di Bandara Soetta dan menjadi konsumen para penumpang pesawat.
"Ada kebanggaan juga dari kami melayani bandara, suplainya masyarakat internasional," kata Sumarya, Selasa (20/3).
Sumarya menjelaskan, Cisadane sebagai satu - satunya sumber air di Tangerang Raya. "Sumber air satu - satunya Cisadane. Peningkatan polutan di Cisadane memang semakin tinggi. Kami terus berupaya melakukan monitoring serta pemeriksaan rutin. Hasil produksi saat ini masih memenuhi standar air minum," ujarnya.
Deputy Executive General Manager Airport Maintenance Bandara Soetta, Fahroji menyatakan, keberadaan Cisadane dipakai turis - turis asing. Sebab pengelolaannya dibawa melalui sejumlah maskapai di Bandara Soetta.
"Air Cisadane masuk ke pesawat mengudara ke mancanegara. Bule - bule pada pakai dan melalui proses ketat serta bertahap," kata Fahroji.
Di Bandara Soetta mempunyai pumping station untuk menampung air yang ada. Sebanyak 4 unit tangki dan pipa - pipa disiagakan guna mengaliri air tersebut.
"Data setiap tahunnya penggunaan air di Bandara Soetta meningkat. Tahun 2017 saja kami memerlukan 11.535 meter kubik air, dan tahun 2018 dipastikan naik signifikan karena angka penumpang yang terus bertambah," ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Hubungan Korporasi PT Multi Bintang, Bambang Britono menyebut air Cisadane menghasilkan kualitas yang luar biasa. Pihaknya menjadi urutan kedua yang bergerak di bidang usaha dalam pemakaian air di PDAM TB Kota Tangerang.
"Sebanyak 90 sampai 95 persen produk bisnis kami terdiri dari air. Kami sempat menang kontes bir internasional, karena kualitas air Cisadane yang sudah teruji ini," imbuh Bambang.
Ia mengklaim produknya tersebut bahkan sudah bisa dinikmati di berbagai negara. Mulai dari Inggris, Jepang, Australia dan lain sebagainya.
"Sudah kami uji hingga ke Belanda mengenai air Cisadane ini. Sekarang tinggal bagaimana kelanjutan dan melakukan perawatan sekaligus pelestariannya bersama Aliansi Air DAS Cisadane, jangan sampai air Cisadane menjadi langka serta tercemar," paparnya. (abd)