Proyek Jembatan Asal-asalan

Jumat 10-11-2017,08:18 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

PAMULANG-Pryek jembatan di Jalan Cabe Raya, menjadi biang kemacetan. Pekerjaan ini membikin warga marah. Proyek ini juga dinilai asal-asalan. Karena sudah satu setengah bulan lebih, progresnya baru 10 persen. Sekretaris Kecamatan Ciputat Hamdani H.S mengatakan, secara kasat mata pembangunan jembatan Jalan Cabe Raya dikerjakan asal-asalan. “Buktinya sudah sejak pertengahan September dikerjakan tapi, hasilnya tak seberapa,” katanya. Hamdani menambakan, selain jembatan tersebut pembangunan jalan di depan Pamulang Square dan jembatan penyeberangan orang (JPO) juga dikerjakan terkesan main-main. Tak jarang banyak warga yang mengeluh. “Masalah tersebut sudah pernah kita sampaikan saat rapat Wasdal di Pemkot Tangsel,” tambahnya. Lantaran tak kunjung rampung, pembangunan jembatan Jalan Cabe Raya membuat warga resah. Pasalnya, warga yang mencari nafkah dan jualan didekat proyek menjadi terhambat. Seperti dialami penjual aksesoris motor Martin. Ia mengaku, sejak ada proyek omsetnya menurut. “Tiap bulan biasanya omset saya Rp 100 juta namun, sejak ada proyek tersebut menjadi Rp 40 juta,” katanya. Martin berharap, kontraktor dapat segera menyelesaikan pekerjaan tersebut agar warga tidak menjadi korban berkepanjangan. “Kasihan warga yang jual makanan di sebelah proyek, omsetnya sangat menurun lantaran akses kesana sulit dan macet,” ungkapnya.  Untuk diketaui, proyek pembangunan jembatan tersebut dikerjakan oleh CV Asia Karya Utama dan penyedia jasa konsultan supervisi CV Reka Cipta Konsultan. Waktu pekerjaan selama 150 hari dengan total biaya Rp 2,25 Miliar. Kepala Proyek dari CV Asia Karya Utama Hendra mengatakan, pembangunan jembatan baru masuk pembuatan pembuatan penyangga box vulvert atau gorong-gorong beton. “Kita baru membangun penyangga tersebut pada sisi Selatan,” ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Kamis (9/11). Hendra menambahkan, pekerjaan dilakukan memakan setengah jalan. Namun, ia mengaku mengalami kendala lantaran derasnya air yang mengalir di kali dari arah Depok Jawa Barat. “Susahnya air sulit surut dan lebih parah kalau hujan lebat,” tambahnya. Masih menurutnya, kedalaman pondasi penyangga box vulvert dibuat sedalam 3 meter dari permukaan tanah. Setelah penyangga jadi selanjutkan akan dipasang gorong-gorong beton dengan tinggi 4 meter x panjang 4 meter x lebar 4 meter dan dengan ketebalan 30 cm. Setelah gorong-gorong cor terpasang nantinya di atasnya akan dicor lagi dengan ketebalan 30 cm. Lebar jembatan lama 5 meter dan yang baru 8 meter dan panjangnya 8 meter. “Meskipun saat ini baru 10 persen, saya optimis sampai akhir tahun dapat menyelesaikan 50 persen pekerjaan,” ungkapnya. (bud/esa)

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler