TANGERANG- Sungai Cisadane menyimpan banyak potensi. Sayangnya, hilir sungai yang berada di wilayah Tangerang ini belum tergali potensinya baik oleh pemerintah maupun warga sekitar bantaran sungai. "Sebenarnya masih banyak potensi yang dimiliki Sungai Cisadane ini dan belum dikelola secara maksimal sebagai pusat pariwisata maupun pusat perekonomian warga," terang salah seorang budayawan Tangerang, Mukafhi Solihin dalam diskusi bertajuk menggali potensi cisadane, Kamis (9/11). Dirinya menceritakan, Sungai Cisadane di zaman penjajahan Belanda dijadikan wilayah pertahanan dari serangan Batavia. Bahkan pada era 1990-an, Cisadane masih dijadikan sebagai akses lalu lintas pengiriman bambu. Solihin menilai potensi Sungai Cisadane yang menjadi kebanggaan warga Tangerang begitu seksi. "Pada masa penjajahan Belanda, Cisadane dijadikan jalur transportasi pengiriman barang-barang sekaligus menjadi sumber mata pencaharian. Makanya banyak warga yang bergantung dengan Sungai Cisadane," ucap pria yang akrab disapa Miing. Cisadane digambarkan Miing sebagai gadis cantik, seksi dan rupawan namun kurang di dandani. Pemerintahan Kota Tangerang belum terlalu peka untuk memanfaatkan potensi Cisadane sebagai salah satu potensi wisata. "Harusnya masyarakat ikut dilibatkan dalam sektor pengembangan pariwisata yang dibangun di sekitar Cisadane. Terlebih, Cisadane harus dilestarikan dan dipromosikan dengan mengedepankan kearifan lokal,” tuturnya. Selain itu, ia menilai pemerintah kurang memperhatikan lingkungan dalam proses pembangunan kota. “Upayakan dalam membangun itu jangan merusak ekosistem. Sebab alam akan mengoreksi diri jika terjadi pengrusakan, contohnya saja bisa menimbulkan banjir," kata Miing. Sementara iut, Kepala Bidang Pariwisata pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tangerang, Rizal Ridolloh mengaku terus menggali dan mengembangkan potensi dari tiap sudut Sungai Cisadane. "Kami sadar, Sungai Cisadane merupakan sumber kehidupan warga Tangerang Raya. Maka akan kami coba gali lagi potensi tersebut kedepannya,” kata Rizal. Sejauh ini, pemanfaatan Sungai Cisadane baru sebatas Festival Sungai Cisadane yang digelar tiap tahun. Meski begitu, pihaknya juga tetap melakukan perawatan dan pemeliharan di sepanjang bantaran Sungai Cisadane yang menjadi ikon Kota Tangerang tersebut. “Sejumlah penataan di pinggir Sungai Cisadane dilakukan seperti membuat taman bermain, flying deck, kafe dan kawasan hijau di sepanjang Cisadane,” katanya. Dirinya mengakui, potensi wisata Sungai Cisadane tidak akan ada habisnya jika terus menerus digali dan menjadi pekerjaan rumah pihaknya. “Karenanya, kami akan selalu membuat terobosan dan inovasi terus menerus," tandasnya. Berbagai rencana mulai dipersiapkan, mulai dari membuat transportasi air di Sungai Cisadane yang meghubungkan Kota Tangerang dengan Kabupaten Bogor, hingga rencana salah satu investor yang hendak membuat rumah makan terapung. “Rumah makan terapung masih kita kaji lagi baik dari sektor keamanan, limbah dan urusan teknis lainnya. Begitu pun dengan transportasi air yang masih kita lakukan pengkajian,” tutup Rizal. (mg01)
Potensi Cisadane Belum Tergali
Jumat 10-11-2017,07:53 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :