Santri Harus Bermimpi Jadi Orang Besar

Selasa 24-10-2017,07:41 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

TIGARAKSA-Dalam memperingati sekaligus merayakan Hari Santri Nasional yang jatuh pada 22 Oktober, para santri diminta untuk kembali mempelajari sejarah. Menurut Ketua DPC Partai Keadilan Sejahterah (PKS) Kabupaten Tangerang Wisnu Yudah Mukti, sepanjang sejarah kemerdekaan Indonesia, ulama dan para pendiri bangsa dulunya banyak menjadi santri. Ia memberi contih, para pendiri Muhammadiyah dan NU merupakan tokoh besar Islam di Indoensia yang merupakan seorang santri. Menurutnya, santri dapat mencontoh sepak terjang para ulama yang memberikan sumbangsi berarti bagi kemajuan dan kemaslahatan ummat, memperjuangkan kemerdekaan. "Sejak dulu, zaman perjuangan, kiprah santir sudah teruji dlaam mengokohkan pilar-pilar NKRI berdasarkan Pancasila yang bersendikan Bhineka Tunggal Ika," ujarnya. Wisnu mengatakan, santri saat ini juga memiliki semangat yang sama dengan para pehadulunya, yakni memiliki rasa cinta terhadap tanah air yang tinggi. Menurutnya, santri saat ini dapat menjadikan para alim ulama terdahulu sebagai contioh dan dapat bercita-cita menjadi orang besar seperti para pendiri bangsa ini. "Santri harus memilik impian yang sama menjadi orang besar, dsalam artian memikiki pengaruh dan dikenang sebagai orang pemberi manfaat bagi Ummat," ujarnya. Menurut Wisnu, dirinya berharap di seluruh POndok pesantren di Kabupaten Tangerang juga dapat melahirkan santri-santri yang kedepan menjadi pemimpin-pemimpin bangsa. "Kalau santri memiliki semangat dan motivasi ingin seperti para pedahulu mereka yang berjuang demi bangsa dan negara, Insya Allah mereka kelak menjadi seroang pemimpin yang bertaqwa kepada Allah," jelasnya. Wisnu juga meminta di hari Santri ini, Pemerintah kabupaten Tangerang untuk lebih peduli terhadap kondisi santri di seluruh wilayah Kabupaten Tnagerang. Menurutnya, masih banyak pondok pesantren yang terjamah bantuan pemerintah. Persoalan yang banyak ditemui di pondok-pondok pesantren adalah masalah sanitasi yang kumuh dan bangunan pondok pesantren yang sudah lapuk dimakan usia. "Di hari santir ini, Pemkab Tangerang bukan hanya mepperingati saja, tapi juga dapat memperhatikan kondisi saat ini di pondok pesantren. Kami meminta kebutuhan santri di pondok pesantren untuk dipenuhi," tuturnya.(mg-14).

Tags :
Kategori :

Terkait