TANGERANGEKSPRES.ID, TANGERANG — Memperingati Hari Amal Bakti (HAB) ke-80, Kementerian Agama (Kemenag) Kota Tangerang melakukan roadshow mengunjungi tempat-tempat ibadah lintas agama, Senin, 15 Desember 2025.
Peringatan HAB ke-80 mengusung tema penguatan ekoteologi, Kemenag Kota Tangerang sekaligus mengkampanyekan kepedulian terhadap lingkungan.
Kepala Kantor Kemenag Kota Tangerang, Iin Sholihin mengatakan, momentum peringatan HAB ke-80 ini pihaknya sengaja mengunjungi rumah-rumah ibadah lintas agama, seperti masjid, vihara, gereja hingga pura sekaligus melakukan penanaman pohon di lingkungan rumah ibadah.
”Dalam kegiatan ini kita sekaligus mengkampanyekan kepedulian terhadap lingkungan. Kita juga melakukan penanaman pohon di lingkungan tempat ibadah,” kata Iin saat ditemui, di Vihara Nimmala Boen San Bio, Senin, 15 Desember 2025.
”Jadi merawat bumi merupakan tanggung jawab bersama, lintas iman, lintas generasi, demi masa depan yang lebih lestari,” sambungnya.
Iin menegaskan, bahwa ajaran agama dan kelestarian alam tak bisa dipisahkan. Keduanya harus berjalan beriringan, terlebih di tengah krisis lingkungan yang kian nyata.
“Hari ini kami mengunjungi 10 titik rumah ibadah yang tersebar di 13 kecamatan sekaligus melakukan penanaman pohon dan menyerahkan seperangkat alat kebersihan,” ujarnya.
Iin mengatakan, penguatan ekoteologi bukan sekadar jargon, melainkan upaya menanamkan kesadaran bahwa semua agama mengajarkan nilai-nilai pelestarian alam.
”Ketika manusia abai terhadap lingkungan, bencana menjadi konsekuensi yang tak terelakkan,” ungkap Iin.
“Setiap agama pasti mengajarkan tentang bagaimana manusia hidup selaras dengan alam. Jika keselarasan itu rusak, maka bencana muncul akibat perbuatan tangan kita sendiri,” tegasnya.
Dia berharap, melalui kegiatan ini menjadi pemantik perubahan perilaku kolektif umat dalam merawat lingkungan sekitar.
“Kita sama-sama menginginkan lingkungan kita tetap lestari. Tapi tetap butuh aksi nyata, dengan menanam pohon, kelestarian lingkungan dapat terjaga dan masyarakat terhindar dari bencana yang disebabkan oleh kerusakan alam,” ujarnya.
Menurut Iin, program ekoteologi bukan agenda sesaat. Pihaknya berkomitmen menjadikannya sebagai program berkelanjutan melalui kolaborasi dengan pemerintah daerah dan pengurus rumah ibadah di Kota Tangerang.
“Ini merupakan program prioritas yang berkelanjutan. Pak Menag telah mencanangkan penguatan ekoteologi sebagai upaya menyelaraskan ajaran agama dengan pelestarian lingkungan,” kata Iin.
Salah satu pengurus Yayasan Vihara Nimmala Boen San Bio, Jeny Alta mengapresiasi kunjungan Kemenag sebagai bentuk silaturahmi sekaligus dukungan nyata terhadap rumah-rumah ibadah serta peduli terhadap kelestarian lingkungan.