Rp25 Miliar untuk Pembangunan Frontage Unyur

Rabu 19-11-2025,22:01 WIB
Reporter : Aldi Alpian Indra
Editor : Sutanto

TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten memastikan akan mengalokasikan anggaran sebesar Rp25 miliar untuk pembangunan frontage road Unyur. proyek yang sejak 2023 telah memiliki izin itu belum bisa direalisasikan karena keter­batasan anggaran dan kendala teknis. 

Kepastian ini disampaikan langsung Gubernur Banten, Andra Soni saat meninjau lokasi pem­bangunan bersama Wali Kota Serang Budi Rustandi dan pejabat teknis dari Pemkot maupun Pemprov, Rabu (19/11).

Gubernur Andra Soni menjelas­kan bahwa proyek frontage road Unyur merupakan salah satu program lama yang ter­tunda dan sangat mem­butuhkan penanganan segera mengingat tingkat kemacetan di kawasan Unyur–Trondol semakin tinggi.

“Proyek ini sudah lama diren­canakan, hanya belum bisa dieksekusi karena bebe­rapa faktor, salah satunya kondisi fiskal,” ujarnya. 

Ia menegaskan bahwa keber­pihakan anggaran menjadi bentuk komitmen Pemprov Banten untuk mempercepat penanganan titik kemacetan di Kota Serang. “Dukungan provinsi terutama dalam ben­tuk anggaran. Anggaran ini diarahkan untuk melanjutkan jalur penanganan yang sedang berjalan, termasuk frontage Unyur,” tegasnya.

Wali Kota Budi mengaku sangat terbantu dengan duku­ngan Gubernur. Ia menjelaskan bahwa Pemkot Serang sebe­lumnya sempat mendapat surat teguran dari Kementerian Per­hubungan karena izin pem­bangunan frontage telah diberikan sejak 2023 dengan masa berlaku tiga tahun, na­mun hingga 2025 belum ada kemajuan fisik.

“Alhamdulillah kami di Pem­kot Serang sangat terbantu. Frontage road ini sangat pen­ting. Tanpa frontage, potensi kemacetan akan luar biasa. Ini juga menjadi syarat sebe­lum flyover dibangun,” katanya. 

Ia memaparkan bahwa Ke­menhub melalui Direktorat Prasarana Kereta Api bahkan telah mempertanyakan alasan keterlambatan pembangunan tersebut. “Ini MOU-nya dibuat 2023, dan izinnya berlaku tiga tahun. Karena tidak pernah dibangun, tegurannya di­ala­matkan kepada saya sebagai Wali Kota,” ujarnya.

Budi menyampaikan bahwa dirinya kemudian melakukan komunikasi langsung dengan Gubernur Andra untuk me­min­ta dukungan anggaran. Menurutnya, setelah melihat langsung kondisi kemacetan di Unyur dan Trondol, Guber­nur sepakat untuk memberikan bantuan. “Pak Gubernur turun langsung dan melihat bagai­mana kondisi Kota Serang. Beliau memahami urgensinya, dan alhamdulillah proyek ini akhirnya bisa difasilitasi,” kata Budi.

Terkait anggaran, ia menga­kui bahwa rencana awal proyek mencapai Rp33 miliar, namun dilakukan efisiensi untuk me­nye­suaikan dengan keter­se­diaan­ dana. “Betul, ang­garan­nya disiapkan Rp25 miliar, sedangkan perencana­annya Rp33 miliar. Ada bebe­rapa kom­ponen seperti taman yang dihilangkan agar sesuai dengan anggaran provinsi. Dan itu saja sudah sangat luar biasa,” ujarnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Provinsi Banten, Arlan Marzan, menyebut bah­wa proyek frontage tersebut sejalan dengan program pro­vinsi untuk membantu pena­taan kota/kabupaten, ter­masuk penanganan kema­cetan di Kota Serang.

“Banyak program Pak Gu­bernur yang di-support untuk kabupaten/kota. Untuk Kota Serang, salah satunya adalah pembangunan frontage atau flyover di Unyur. Izin penye­berangan jalan dari PT KAI berlaku sampai 2026, sehingga pembangunan harus segera dimulai,” katanya.

Menurutnya, Pemprov me­nar­getkan tender Desember, lalu pekerjaan konstruksi dapat dimulai pada Januari atau Februari 2026. “Kita percepat. Desember tender, dan Januari–Februari sudah mulai pe­ngerjaan. Harapannya sesuai arahan Kemenhub, akhir Desember tahun depan sudah bisa beroperasi,” katanya.

Arlan juga menjelaskan detail teknis pembangunan. Frontage dan flyover dirancang sepan­jang 280 meter, terdiri dari jembatan sekitar 80 meter dan off-road kanan-kiri ma­sing-masing 100 meter. Lebar konstruksi mengacu pada ROW (right of way) yang tersedia.

“ROW tersedia 10 meter, desain lebar 9 meter. Jadi aman. Pembebasan tanah tidak ada, semuanya sudah clear,” ujarnya.

Kategori :