Megathrust dan Krakatau Mengancam, Banten Belum Siap, Peralatan Mitigasi Bencana Jauh dari Memadai

Selasa 23-09-2025,21:53 WIB
Reporter : Syirojul Umam
Editor : Rudi Susanto

Ia mengatakan dengan kondisi cuaca saat ini memungkinkan terjadinya bencana alam di daerah-daerah yang ada di Banten. 

Ia menyebutkan, hampir seluruh daerah mempunyai potensi bencana terutama daerah yang kondisi topografinya lebih landai atau dataran rendah. Seperti di Kabupaten Pandeglang, dan Lebak yang menjadi daerah paling rawan. Adapun wilayah lainnya seperti Kabupaten Serang, Kota Serang, Kota Cilegon, dan Tangerang Raya juga memiliki potensi bencana, sehingga kesiapsiagaan harus terus ditingkatkan.

"Pandeglang Lebak itu yang lebih rentan terkena bencana, baik itu seperti longsor, banjir, tsunami," katanya usai Apel Kesiapsiagaan Bencana di Lingkungan BPBD Provinsi Banten, Kota Serang, Selasa (23/9).

"Walaupun kegagalan teknologinya di Lebak itu kecil karena tidak ada industri berat hanya pabrik semen, tapi potensi bencananya ada semua," tambahnya.

Maka dari itu, pihaknya langsung menyiagakan sebanyak 150 personel yang akan dibagi menjadi beberapa grup untuk stanby 24 jam ketika ada laporan bencana alam.

Menurutnya, apel yang dilakukan merupakan bentuk kepedulian pemerintah serta seluruh stackholder bagaimana pentingnya kita melaksanakan siaga bencana.

"Ini merupakan salah satu langkah awal sebelum terjadi bencana, untuk mengukur kekuatan personel, kekuatan peralatan, dan kekuatan logistik. Apakah masih berfungsi dengan baik atau rusak. Sehingga ketika terjadi bencana semua yang sudah dipersiapkan bisa dikerahkan," jelasnya.

Sementara itu, Gubernur Banten Andra Soni mengatakan, apel kesiapsiagaan tersebut dilakukan untuk meningkatkan kesiapan menghadapi bencana, mulai dari kesiapan personel, hingga alat penanggulangan bencana.

"Kita ketahui bersama bahwa hampir setiap tahun Provinsi Banten sering mengalami bencana bencana, sehingga perlu dilakukan ke sesiapsiagaan," katanya.

Gubernur Banten Andra Soni menuturkan, Provinsi Banten merupakan salah satu daerah yang rawan akan bencana, terlebih dalam beberapa tahun kebelakang terjadi bencana besar, seperti tsunami pada 2018, dan longsor atau banjir bandang pada 2020.

"Maka dari itu kami meningkatkan kesiapsiagaan lewat kolaborasi bersama unsur lainnya. Mudah-mudahan Banten dijauhkan dari bencana, tapi saat bencana hadir kita harus siap, kita harus menjadi tangguh untuk selamat," ujarnya.

Adapun penanganan seperti banjir, Andra Soni mengaku bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan BBWSC3 untuk melakukan beberapa penanganan, hal itu dilakukan berdasarkan hasil susur sungai yang telah dilakukan beberapa waktu lalu.

"Tim pengendali banjir sedang bekerja, ini tanggung jawab bersama karena dampaknya dirasakan ke masyarakat karena kaitan dengan ini kita harus aksinya harus cepat, tepat dan bermanfaat," tuturnya. "Kita sudah ada penanganan penanganan di beberapa tempat yang pernah kita kunjungi," sambungnya. (mam)

Kategori :