BJB OKTOBER 2025

Serang dan Kasemen Paling Rentan Banjir

Serang dan Kasemen Paling Rentan Banjir

Plt Ketua Pelaksana BPBD Kota Serang, Diat Hermawan saat diwawancarai oleh Tangerang Ekspres usai Gladi Simulasi Banjir dan Gempa di Lapangan Perumahan Banten Indah Permai (BIP), Kota Serang, Rabu (5/11). (ALDI ALPIAN INDRA/TANGERANG EKSPRES)--

TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Memasuki per­gantian musim menuju musim hujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Serang mulai meningkatkan kewaspadaan terhadap po­tensi banjir di sejumlah wi­layah. Dari hasil pemetaan terbaru, Kecamatan Serang dan Kasemen menjadi dua titik yang dinilai paling rentan mengalami banjir ketika curah hujan mulai meningkat.

Plt Kepala Pelaksana BPBD Kota Serang, Diat Hermawan mengatakan, kedua kecamatan tersebut setiap tahun hampir selalu terdampak banjir de­ngan cakupan luasan yang lebih besar dibanding wilayah lain. Kondisi tersebut di­pengaruhi oleh penyempitan aliran sungai dan irigasi yang kini sebagian berubah fungsi lantaran adanya bangunan di sepanjang bantaran.

“Dari pemetaan, dua keca­matan yang paling luas ter­dampak banjir adalah Serang dan Kasemen. Di kecamatan lain seperti Cipocokjaya, Wa­lantaka, dan Taktakan juga ada titik-titik banjir, tetapi skalanya tidak sebesar dua wilayah itu,” ujarnya, Rabu (5/11).

Menurutnya, selain per­ma­salahan irigasi, tumpukan sampah yang dibuang sem­barangan juga memperparah aliran air. BPBD telah mela­kukan sosialisasi dan imbauan berkala kepada masyarakat agar tidak membuang sampah ke sungai maupun selokan. Namun kesadaran sebagian warga masih perlu terus di­tingkatkan.

“Upaya struktural seperti perbaikan sungai dan pener­tiban bangunan ada di kewe­nangan teknis dinas terkait. BPBD fokus pada upaya non-struktural seperti edukasi dan peningkatan kesiapsiagaan,” kata Diat.

Sebagai langkah pencegahan, BPBD Kota Serang juga meng­gelar Gladi Simulasi Banjir dan Gempa selama dua hari di Lapangan Perumahan Ban­ten Indah Permai (BIP), Kelurahan Unyur, Kecamatan Se­rang. Kegiatan tersebut meru­pakan tindak lanjut ins­truksi Badan Nasional Penang­gulangan Bencana (BNPB) untuk menguji kesiapan ren­cana penanganan bencana.

Simulasi melibatkan ber­bagai unsur, mulai dari TNI, Polri, BPBD Provinsi Banten, BPBD Kabupaten Serang, or­ganisasi kemanusiaan, hingga masyarakat. Kegiatan menca­kup apel kesiapsiagaan, pela­tihan evakuasi, serta pawai kendaraan penanggulangan bencana.

“Kami ingin memastikan seluruh elemen siap jika ben­cana terjadi, terutama banjir yang tiap tahun berpotensi melanda Kota Serang. Dengan latihan ini, koordinasi antar­lembaga bisa berjalan lebih cepat dan efektif,” jelas Diat.

Penelaah Teknis Kebijakan BPBD Provinsi Banten, Kus­nadi, menambahkan bahwa gladi tersebut menjadi bentuk sinergi lintas daerah. Ia me­nilai penguatan klaster pena­nganan—mulai dari perto­longan pertama, logistik, kese­hatan hingga pengung­sian—harus dipahami oleh petugas maupun masyarakat.

“Simulasi seperti ini penting agar masyarakat paham pro­sedur ketika menghadapi bencana. Penanggulangan ti­dak hanya mengandalkan petugas, tapi juga kesiap­siagaan warga,” ujarnya.

Menjelang puncak musim hujan, BPBD mengimbau masyarakat yang tinggal di kawasan bantaran sungai, dataran rendah, dan wilayah rawan banjir agar lebih was­pada, menjaga kebersihan lingkungan, serta segera mela­por jika melihat kondisi aliran air yang tersumbat.

“Kesiapsiagaan adalah kunci. Kami mengajak warga ikut menjaga sungai dan lingku­ngan, karena pencegahan jauh lebih penting dibanding penanganan ketika banjir telah terjadi,” tutuR Diat.

Di sisi lain, Wali Kota Serang, Budi Rustandi, menegaskan bahwa penanganan banjir tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi harus melibatkan partisipasi aktif masyarakat.

“Yang pertama, kita terus mengedukasi masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan, terutama di saluran air. Kemarin kita sudah bersihkan, tapi masih saja ada yang membuang sampah di situ. Saya sudah minta Ketua Satgas untuk membuat konten pengawasan lagi ke lokasi tersebut. Pemerintah itu be­kerja bersama masyarakat. Kalau ada yang kurang, kita perbaiki melalui koordinasi,” ujarnya.

Sumber: