TANGERANGEKSPRES.ID, TELUKNAGA — Jelang HUT RI ke-80, penjual bendera merah putih musiman yang berjualan di sepanjang Jalan Raya Kampung Melayu, Kecamatan Teluknaga, mengeluh.
Pasalnya, tren konsumen saat ini berubah. Para pembeli tidak lagi membeli bendera secara langsung ke pedagang, namun lebih suka memesannya via online.
Sudah satu minggu ini, Sentot, salah satu pedagang bendera merah putih yang berjualan di Jalan Raya Kampung Melayu, Kecamatan Teluknaga, belum mengalami peningkatan penjualan.
Padahal biasanya, satu minggu setelah awal Agustus, masyarakat sudah ramai mendatangi tempatnya berdagang. Mereka membeli umbul-umbul, aksesoris, dan bendera merah putih serta asesoris lainnya untuk menyemarakkan HUT RI.
Namun, untuk Agustus tahun ini, hanya ada beberapa pembeli saja yang datang. Hal tersebut terjadi karena masyarakat lebih memilih membeli di toko e-commerce lantaran harga lebih murah dibandingkan beli langsung ke pedagang bendera merah putih.
Sentot mengaku, selama satu minggu, barang yang terjual hanya empat saja, selebihnya tidak laku karena masyarakat banyak membeli di toko online. Padahal harga yang ditawarkan sudah terbilang murah. Ini lantaran Sentot sudah menurunkan harga barang dagangannya.
“Untuk ukuran besar bendera merah putih saya jual seharga Rp120 ribu, ukuran sedang Rp70 ribu, dan yang kecil Rp45 ribu. Kalau umbul-umbul saya jual Rp80 ribu,” ujar Sentot.
"Harga tersebut sudah saya turunkan dari harga biasanya. Kalau begini sampai tanggal 17 Agustus, bisa rugi besar saya, karena saya ambil dari produsen,” tambahnya.
Sentot menambahkan, dirinya kurang paham cara berjualan di toko online. Bahkan ada pembeli yang mengatakan bahwa harga di toko online lebih murah. Saat dirinya mengecek, ternyata memang harganya lebih murah dibandingkan harga yang dia jual.
“Kalau saya jual dengan harga sama seperti di toko online, saya dapat untung berapa? Tahun ini sangat lesu penjualannya dibandingkan tahun lalu yang masih ramai. Kalau sekarang, saya lebih pasrah saja,” paparnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Siti, pedagang bendera merah putih yang juga berjualan di Jalan Raya Kampung Melayu. Siti menjelaskan, barang dagangannya sampai saat ini belum ada yang terjual, padahal tahun lalu dagangannya terjual sampai 50 barang.
“Kalau sekarang, satu barang juga tidak laku, padahal jualan dari pagi sampai sore. Saya mau jual di mana lagi agar barang yang saya jual ini laku?” ungkapnya.
Siti mengungkapkan, banyak yang membeli di toko online. Bahkan dirinya sempat menawarkan ke tetangganya. Kebanyakan dari mereka membeli di toko online karena lebih murah dan bahannya sama. Hasilnya, barang yang dijual pun terpaksa tidak laku.
“Saya coba pasarkan melalui WhatsApp ke tetangga atau grup WhatsApp, tetapi jawabannya sudah beli di toko online. Ya, saya bingung mau jual ke mana bendera Indonesia ini. Harusnya di bulan Agustus bendera laku, ini malah sebaliknya,” tutupnya. (ran)