TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten merilis, ekonomi Banten pada triwulan II 2025 mengalami pertumbuhan sebesar 5,33 persen dibanding triwulan II 2024 (y-on-y). Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan sangat tinggi adalah Konstruksi sebesar 15,36 persen.
Ketua Tim Kerja Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Banten, Awang Pramila mengatakan, perekonomian Provinsi Banten berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan II-2025 mencapai Rp232,23 triliun, dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp139,12 triliun.
Berdasarkan data tersebut, lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan yang paling tinggi yakni sektor kontruksi, hal ini dikarenakan peningkatan pengadaan sementara di Banten.
Selanjutnya pertumbuhan paling tinggi disusul sektor Jasa Pendidikan sebesar 8,84 persen, dan Real Estat sebesar 7,91 persen.
"Pertumbuhan diindikasikan dengan peningkatan realisasi pengadaan semen di wilayah Provinsi Banten," katanya dalam konferensi pers melalui virtual, Selasa (5/8).
Ia menjelaskan, lima lapangan usaha yang memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian Provinsi Banten yang pada triwulan II-2025 di antaranya, industri pengolahan sebesar 4,82, kemudian perdagangan besar dan eceran: reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 2,82 persen, transportasi dan pergudangan sebesar 2,47 persen.
Selanjutnya pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 0,41 persen, serta jasa perusahaan sebesar 7,19 persen.
"Pertumbuhan didorong terutama oleh kinerja positif dari Industri makanan dan minuman, kemudian industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki. Industri logam dasar, industri barang galian bukan logam, industri barang dari logam, komputer, barang elektronik, optik dan peralatan listrik, serta industri pengolahan lainnya, jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan," jelasnya.
Adapun struktur perekonomian Provinsi Banten menurut lapangan usaha tidak mengalami perubahan pada periode triwulan II-2025. Perekonomian Banten didominasi oleh lapangan usaha industri pengolahan sebesar 30,01 persen, diikuti oleh konstruksi sebesar 12,59 persen, perdagangan besar dan eceran seperti reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 12,15 persen, transportasi dan pergudangan sebesar 10,89 persen, serta real estat sebesar 7,97 persen.
"Peranan kelima lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Banten mencapai 73,62 persen," ungkapnya.
Sementara itu, Gubernur Banten Andra Soni mengatakan, pertumbuhan ekonomi di Banten terus menunjukkan hal positif. Hal ini tentunya berkat kerja keras semua pihak.
"Alhamdulillah beberapa parameter merus mengalami kemajuan meskipun perlahan, seperti Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menurun, tingkat kemiskinan walaupun tipis menurun, dan pertumbuhan ekonomi pada triwulan I 2025 juga tumbuh 5,19 persen," katanya.
Maka dari itu, pihaknya akan terus bekerja secara maksimal guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi, sebab pertumbuhan ekonomi yang baik akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Saya sering menerima kelompok masyarakat dalam rangka membangun optimisme kalau kita bisa tumbuh bersama," paparnya. (mam)