Tangsel Harus Jadi Percontohan Koperasi

Jumat 25-07-2025,00:05 WIB
Reporter : Tri Budi Sulaksono
Editor : Rudi Susanto

Pak Ben mengucapkan selamat bagi koperasi yang mendapat penghargaan sebagai koperasi dengan kinerja terbaik di Koperasi Award. Koperasi Award adalah bentuk apresiasi dari pemerintah terhadap koperasi-koperasi yang berprestasi dan telah menjalankan prinsip serta nilai koperasi secara konsisten dan inovatif. 

Program tersebut juga menjadi sarana untuk mendorong koperasi agar meningkatkan kualitas tata kelola, daya saing dan kontribusi terhadap perekonomian masyarakat. 

Pak Ben mendorong, khususnya kepada koperasi dan UMKM untuk terus berinovasi dan memanfaatkan teknologi digital dalam operasionalnya. Digitalisasi merupakan kunci untuk meningkatkan daya saing dan efisiensi serta memperluas akses pasar bagi produk-produk lokal. 

Tentunya dengan program pembinaan dan pendampingan oleh Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kota Tangsel, dapat dimaksimalkan untuk pengembangan usaha koperasi.

"Saya mengajak semua pihak, baik pemerintah, swasta, perbankan dan masyarakat, untuk terus memperkuat kolaborasi dan sinergi dalam mendukung perkembangan koperasi dan UMKM. Dengan bekerja bersama-sama, kita dapat mencapai tujuan bersama untuk mewujudkan kesejahteraan yang merata," ungkapnya.

Tak hanya itu, Pak Ben juga berharap warga miskin yang ada di kelurahan masuk menjadi anggota KKMP. Meskipun ada iuran namun diharap warga mengikuti saja. "Kalau bisnisnya berkembang tentu ada keuntungannya atau deviden sehingga ekonomi meningkat," tuturnya.

"Peran pengawasan dan pembinaan melekat di Pemkot Tangsel dan termasuk lurah. Koperasi yang ada di Tangsel jumlahnya sekitar 750 namun, 40 persennya tidak bergerak, hidup segan mati dan mau. Artinya kalau mati badan hukumnya tidak ada tapi, ini masih ada," tutupnya.

Di tempat yang sama, Wakil Gubernur Banten Achmad Dimyati Natakusumah mengatakan, KKMP adalah program yang sangat bagus dan merupakan program Presiden Prabowo Subianto sesuai asta citanya.

"Tujuannya yakni mendorong dan menambah semangat gotong royong. Saya mengapresiasi yang dilakukan oleh presiden," ujarnya.

Dimyati menambahkan, KKMP di Kota Tangsel harus jadi role model, bagaimana harga murah, kebutuhan masyarakat terpenuhi. Namun, koperasi harus hidup dan memiliki keuntungan.

"Saya melihat para konglomerat tidak begitu suka dengan koperasi kelurahan merah putih ini. Petani di desa atau kelurahan hanya sebagai tameng dan dimanfaatkan sebagai nama saja," jelasnya.

"Saya berharap konglomerat malah turut serta membantu koperasi, baik indomart, alfamart dan lainnya. Konglomerat tidak suka ini karena distribusi langsung ke koperasi, sehingga harga lebih murah. Akan membuat tidak happy (bahagia) dan seolah-olah bisnisnya terganggu. Tapi, inikan keberpihakan presiden kepada masyarakat kecil," tuturnya.

Dimyati mengaku, koperasi di Banten  paling banyak bergerak dibidang sembako, seperti gas melon 3 kg, minyak goreng, telur dan oleh pemerintah didistribusikan langsung ke koperasi-koperasi.

"Koperasi ini gerakan bagus dan saya optimis di Banten. Tapi, di Banten tidak bisa 100 persen karena, ada Desa Baduy yang punya suku adat dan mereka tidak mau dan mereka hidup dari bercocok taman. Mungkin 1-2 koperasi saja yang tidak ada. Di Banten ada 1.551 koperasi," ungkapnya.

Dimyati mengaku, keuntungan masyarakat ikut koperasi adalah bisa mendapat harga lebih murah dari toko eceran. Misalnya gas melon 3 kg karena, bisa langsung dari SPBG langsung ke koperasi, jadi harganya lebih terjangkau.

"Saya berharap kepada Wali Kota Tangsel agar terus memonitor supaya koperasi yang ada ini bagus dan bisa menjadi role model bagi Banten dan nasional. Sukses kabupaten kota itu suksesnya Banten," tutupnya. (bud)

Kategori :

Terpopuler