Selanjutnya, pada 2024 lalu terdapat perbaikan Rutilahu terhadap rumah warga yang kondisinya sudah benar-benar tidak layak ditempati, ada di Desa Tonjong dan Desa Pulo Panjang.
"Saya tahu persis, bagaimana prosesnya karena kami dilibatkan langsung bersama pihak PT. Wilmar dalam pengawasan saat proses perbaikan Rutilahu tersebut," ujarnya.
Tidak hanya itu, kata Tajudin, terdapat pula bantuan berupa pembuatan sumur bor yang telah dilakukan, untuk antisipasi musim kering yang panjang.
Kemudian, bantuan berupa perbaikan tempat ibadah dan bantuan dalam kegiatan PHBI juga diantaranya, pemberian hewan Qurban setiap Idul Adha dan santunan anak yatim.
"Ada juga terkait penerimaan tenaga kerja, pihak PT. Wilmar selama ini melakukannya secara terbuka, proses perekrutannya dilakukan secara tertib mereka menggandeng petugas pendamping desa yang berasal dari Kemendes. Sehingga, dipastikan sinergitas antara Bumdes dan pihak perusahaan dalam perekrutan tenaga kerja pasti berjalan dengan baik," ucapnya.
Sementara itu, Manajer Humas PT. Wilmar RM Bambang Wisnumurthy mengatakan, kepedulian Wilmar Group merupakan komitmen perusahaan terhadap warga, yang diwujudkan dalam berbagai kegiatan atau bantuan yang dikemas dalam program Corporate Social Responsibility (CSR), yang hasilnya dapat dirasakan langsung oleh warga sebagai penerima manfaat.
Berbagai bantuan telah dilakukan, seperti bidang kesehatan yaitu pembangunan Poskesdes, peralatan medis, Posyandu, ambulance laut, tenaga medis, fogging saat terjadinya wabah pandemic DBD dan Covid.
"Dalam realisasinya, kita lakukan secara terbuka, transparan dengan skala prioritas mana yang harus didahulukan, serta dapat memberi manfaat secara langsung bagi warga. Di bidang pendidikan kita berikan bantuan, berupa komputer, perbaikan ruang kelas, meja dan bangku, penyediaan tenaga pengajar dari karyawan kami, pemberian honorarium bagi guru di sekolah, perbaikan MCK, pembuatan tempat wudhu," katanya.