Meski hanya menyajikan menu sarapan pagi, kata Tasril, Bopet Bagindo melengkapi beragam kuliner Nusantara yang ada di Kota Tangerang.
“Melalui kuliner, kita dapat menunjukkan kehangatan dan keramahan budaya kepada semua orang sekaligus merawat serta mengembangkan kekayaan kuliner bangsa,” ujar Tasril.
"Kehadiran resto Bopet Bagindo ini juga salah satu upaya membangkitkan gairah ekonomi di dekat lingkungan pusat pemerintahan Kota Tangerang. Jadi, bagi pegawai pemerintah yang ingin sarapan tidak harus jauh-jauh, tinggal melangkah, mau makan nasi goreng, lontong sayur sekaligus minum kopi atau teh tinggal melangkah kesini," paparnya.
Kehadiran resto Bopet Bagindo ini, tambah Tasril, dapat membantu penyerapan tenaga kerja dan dapat menambah pendapatan asli daerah (PAD) Kota Tangerang.
Dia berharap, resto 'Bopet Bagindo' dapat menjadi salah satu ikon kuliner di Kota Tangerang yang berdampak besar dalam memperkenalkan kekayaan kuliner Nusantara kepada masyarakat luas.
"Ini terobosan yang bagus sekaligus meramaikan beragam kuliner di kota Tangerang yang turut membangkitkan geliat ekonomi di Kota Tangerang," pungkasnya.
Sementara itu, Pery Hasman Efendi selaku pengelola resto Bopet Bagindo mengatakan, pihaknya sengaja menghadirkan menu konsep sarapan untuk para masyarakat ketika di pagi hari mulai beraktifitas di pagi hari. Menu makanan yang disajikan diantaranya, lontong sayur tunjang, lontong sayur tauco nasi goreng, jajanan tradisional khas Minang dan lainnya. Untuk minuman diantaranya teh latua dengan beragam rasa dan kopi tantungkuik yang merupakan minuman favorit serta minuman lainnya.
"Di Kota Tangerang kami melihat konsep seperti ini belum ada, resto hanya menyajikan menu sarapan pagi khas budaya Minang tapi selera nasional. Ini yang kita ciptakan menjadi daya tarik tersendiri," ungkap Pery.