Medi menuturkan, dalam Porprov Banten lalu pihaknya hanya mendapat 2 medali perunggu. Dalam Porprob 2026 pihaknya memiliki target memperoleh 10 medali emas namun, tantangan tidak mudah lantaran lawan juga ingin juara.
Selain itu, pengurus Kick Boxing Kota Tangsel juga berharap kick boxing bisa masuk sebagai ekstra kulikuler (ekskul) di sekolah karena, hal itu umelatih sportifikas anak-anak dari pada mereka melakukan tawuran.
"Target kita secepatnya agar kick boxing bisa masuk ekskul ke sekolah-sekolah," terangnya.
Medi menuturkan, hal tersebut juga untuk mengkampanyekan anti kekerasan dan anti tawuran bagi anak-anak pelajar. "Sehingga harus ada langkah-langkah progresif yang dilakukan. Kalau di Tangsel klub kick boxing yang gabung kekita baru 9 klub. Sebenarnya di Tangsel ada lebih dari 50 klub kick boxing," tutupnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan mengatakan, pihaknya turut membantu mendukung penyelenggaraan kejurnas kick boxing tersebut.
"Alhamdulillah, kegiatannya berhasil mencapai skala nasional. Hal ini bertujuan agar Tangsel semakin dikenal luas dan dilirik, terutama dalam pengembangan olahraga, khususnya kick boxing," ujarnya.
Pilar mengaku, kickboxing memiliki potensi besar di Kota Tangsel. Ia berharap cabang olahraga tersebut dapat mendulang prestasi yang membanggakan. "Salah satu cara untuk mewujudkannya adalah dengan memberikan motivasi kepada para atlet," tambahnya.
Pilar mengaku, pengurus kick boxing Kota Tangsel menghadirkan atlet-atlet nasional, sehingga atlet lokal dapat belajar banyak dari mereka. Hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan rasa percaya diri atlet-atlet asal Kota Tangsel untuk bersaing di tingkat nasional.