Terlebih, penambahan anggaran bedah rumah bisa juga disiasati, yaitu bekerjasama dengan pemerintah Provinsi Banten yang memiliki anggaran bedah rumah sebesar Rp 50 juta per unit.
“Sehingga lebih besar manfaatnya untuk masyarakat miskin kota dengan dana pendampingan dari provinsi dapat lebih besar anggaran yang diterima,” pungkasnya.
Senada dikatakan politisi dari Fraksi Golkar, Saipul Milah mengatakan, upaya pengentasan kemiskinan di Kota Tangerang perlu terus dilanjutkan dengan berbagai program jaring pengaman sosial disamping itu perlu dibantu dengan program lain seperti perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
“Anggaran bantuan RTLH bagi keluarga miskin senilai Rp20 juta per unit perlu dievaluasi kembali, karena kondisi saat ini sudah tidak relevan," ujarnya.
Dikatakan, di Kota seribu industri ini masih banyak ditemui rumah warga yang kondisinya sudah tak layak huni. Dimana secara ekonomi mereka rata-rata berada dibawah garis kemiskinan. Sehingga patut diberikan program bedah rumah.
Program Bedah Rumah menurutnya, harus diperjelas sejumlah titik dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Lantaran, hal ini sangat bermanfaat bagi masyarakat yang tidak mampu.
“Program bedah rumah sangat bermanfaat masyarakat yang tidak mampu untuk mendapatkan tempat tinggal yang layak huni. Karena program ini menjadi salah satu pengentasan kemiskinan," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Pemkot Tangerang tidak menaikan besaran anggaran bedah rumah setiap unitnya pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Tangerang Tahun anggaran 2025. Sebab, besaran yang digulirkan senilai Rp20 juta per unit merupakan stimulus dari pemerintah Kota Tangerang untuk keluarga tidak mampu secara ekonomi. Hal itu diungkapkan Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang, Nurdin, belum lama ini