mencetak 1.000 sarjana pertanian dan peternakan selama lima tahun,” kata Jerry.
Karena itu, selain kerja sama dalam jual beli sayuran segar, YMPK dan para pengusaha yang hadir bersepakat membuka peluang kerja sama yang lebih luas untuk mendukung program pencetakan 1.000 sarjana pertanian dan peternakan itu melalui beragam bentuk kegiatan lain.
Sebagai pengusaha nasional yang antara lain menekuni bidang agrobisnis, Jerry Hermawan Lo mengaku sudah lama aktif terlibat mendukung program-program pemerintah. Di antaranya, terkait upaya mewujudkan ketahanan dan kemandirian pangan, yang memang butuh solusi jitu dan peran serta dari banyak pihak.
”Indonesia adalah negeri dengan kekayaan alam berlimpah dan tanah yang
subur. Sayang, lahan yang sangat luas ini belum digarap dengan baik. Bahkan, salah dalam mengelolanya,” ucap Jerry. Sudah begitu, banyak anak muda yang enggan menjadi petani, dipicu oleh potret kehidupan petani saat ini yang masih jauh dari sejahtera.
Tidak hanya berbisnis. Lewat YMPK, yang berada di bawah naungan kelompok usaha JHL Group, Jerry juga memiliki komitmen tinggi dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM), khususnya di bidang pertanian. Pada Juni 2024, misalnya. YMPK telah lebih dulu menandatangani MoU dengan Markas Besar TNI Angkatan Darat.
Diteken langsung oleh Jerry Hermawan Lo bersama KSAD Jenderal TNI Maruli
Simanjuntak, MoU ini terkait kesepakatan kedua pihak untuk berkolaborasi dalam membangun dan mengelola Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pertanian yang berlokasi di Ciemas, Sukabumi, Jawa Barat.
”Bersama TNI AD, saat itu kami canangkan target mencetak 1.000 sarjana
pertanian dan peternakan,” tutur Jerry. Target tersebut diawali dengan lebih dulu merekrut lulusan SMP untuk masuk ke SMK-nya. Siswa-siswi yang direkrut tidak hanya berasal dari Sukabumi dan sekitarnya. Tetapi dari seluruh penjuru tanah air.
Direncanakan mulai beroperasi pada 2025, tahun pertama SMK Pertanian akan mencetak 40 pelajar, dan akan terus meluluskan ratusan hingga ribuan siswa yang memiliki kecakapan dalam bertani. ”Tiap tahun kita ambil 40 siswa. Jadi, total 120 siswa untuk tiga tahun,” urai Jerry.
Untuk menjadi siswa SMK Pertanian, sama sekali tidak dikenakan biaya, apalagi
pungutan. Semua gratis. SMK Pertanian bahkan tidak hanya dilengkapi dengan gedung sekolah, tetapi juga asrama siswa dengan pemandangan ladang jagung yang terhampar luas.