TANGERANG – Pedagang hewan kurban mulai bermunculan jelang Idul Adha. Para pedagang musiman itu membawa sejumlah hewan dari berbagai daerah. Mengingat tidak ada standarisasi, konsumen harus pandai memilih. Paling penting mewasapadi kesehatan hewan jangan sampai kondisinya dalam keadaan sakit. “Kalau ada yang menjual hewan kurban dalam kondisi sakit, warga bisa melaporkan ke petugas Dinas Ketahanan Pangan. Akan kita segera datangi lapak tersebut untuk ditindak pedagangnya,”kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang, Emed Mashuri. Kata dia, Dinas Ketahanan Pangan menerima pengaduan dari masyarakat terkait hewan kurban yang dijual pedagang dalam kondisi sakit atau tidak memenuhi syarat. Untuk memastikan hewan kurban yang dijual di pasaran sesuai ketentuan, imbuh Emed, Dinas Ketahanan Pangan mulai menerjunkan petugasnya untuk mendata dan memeriksa kondisi hewan. Baik dari kesehatannya maupun fisik serta kelayakan hewan yang disyaratkan untuk dikurbankan. Dari hasil pendataan sementara, peredaran huwan kurban di 13 kecamatan se-Kota Tangerang terdiri dari sapi 2.766 ekor, kerbau 13 ekor dan kambing 6.032 ekor. Hampir seluruhnya sudah dilakukan pemeriksaan kesehatan yang dimulai sejak sejak 15 Agustus lalu.“Tidak hanya didata tapi juga kita awasi dan kita periksa kesehatan hewan-hewan tersebut,”kata Emed. Emed menjelaskan, ciri-ciri hewan kurban yang yang sehat itu aktif bergerak, bulunya tidak kusam, mata jernih, hidung berkeringat atau basah, tidak cacat dan cukup umur. “Untuk umur, kambing berusia satu tahun menginjak usia dua tahun, sapi usia dua tahun menginjak tahun ketiga. Atau dengan melihat melalui giginya,”papar Emed. Selain itu, yang harus diperhatian tempat penampungan yang layak. Seperti memiliki atap untuk melindungi dari sinar matahari langsung, punya tempat makan dan tempat minum yang bersih, dipagar dan tidak dicampur dengan hewan berbeda supaya tidak berkelahi. (mg-01)
Waspadai Hewan Kurban Sakit
Senin 28-08-2017,06:24 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :