Pria yang biasa disapa Pak Ben ini mengaku, saat menaiki tank stromer tersebut dirinya bisa merasakan apa yang dirasakan oleh prajurit Batalyon Kavaleri 9 saat mempertahankan Republik Indonesia.
"Ternyata begitu prajurit kita ketika berada dilapangan mempertahankan NKRI. Saya mencoba ikut menikmati bagaimana prajurit ini memperjuangkan NKRI," jelasnya.
"Ini pengalaman yang tidak bisa kami lupakan dan mudah-mudahan tahun depan kita bisa lebih meriah lagi," tuturnya.
Sementara itu, Bintara Pemeliharaan Kendaraan Tempur Batalyon Kavaleri 9, Pelda Luki Ramanto mengatakan, tank APC yang digunakan tersebut merupakan buatan Inggris tahun 1987.
"Buatan Inggris 1987 tqpi, masuk Indonesia baru 1995. Tank ini bisa angkut 10 orang, yakni 1 pengemudi, 1 Danran, 7 personel dan 1 penembak," ujarnya.
Luki menambahkan, tank tersebut peruntukannya untuk perang dan dilengkapi dengan senjata mesin berat kaliber 12,7 mm.
"Kecepatan tank ini bisa 100 kilometer per jam, memiliki 8 speed. Ini semi otomatis karena ada gigi tapi, tidak ada kopling. Bobotnya 13 ton," tambahnya.