TANGERANGEKSPRES.ID - Beberapa hari terakhir wilayah Kota Tangsel dan sekitarnya diguyur hujan. Berdasarkan analisis kondisi dinamika atmosfer yang dilakukan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada 11 Juni 2024, hal tersebut disebabkan oleh adanya pertumbuhan awan konvektif.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah II Hartanto mengatakan, kondisi udara yang lembab dari lapisan bawah hingga atas yang mengindikasikan kondisi uap air yang tersedia di wilayah Banten cukup basah.
"Hal ini juga didukung oleh indeks labilitas udara yang labil. Berdasarkan pengamatan Udara Atas jam 07.00 WIB (00 UTC) tercatat indeks labilitas K - Index (KI) sebesar 36.3 menunjukkan konvektif sedang, Lifted Index (LI) bernilai - 5.41 dan Showalter Index (SI) bernilai - 1.88 menunjukkan udara labil, dan indeks TTI 46.80 menunjukkan potensi terjadinya Thunderstorm (TS)," ujarnya kepada TANGERANGEKSPRES.ID, Selasa (11/5/2024).
Hartanto mengaku, selain itu adanya belokan angin pada lapisan 925 dan sher vertikal antara lapisan 850 - 700 mb. "Kondisi ini berkontribusi untuk peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah Banten," jelasnya.
Menurutnya, hal tersebut didukung juga dari kondisi dinamika atmosfer adanya Gelombang Rossby yang aktif sehingga mendukung tingkat kelembaban di daerah Banten meningkat.
"Kondisi cuaca hujan sedang hingga lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang masih berpotensi hingga 2 hari kedepan untuk wilayah Tangsel dan sekitarnya," tutupnya. (*)