"Jadi, harapannya, dengan terselenggaranya acara ini kita dapat mendukung perekonomian Banten, khususnya melalui pemberdayaan UMKM di sektor ekonomi kreatif dan pariwisata," terangnya.
Tak hanya itu, kegiatan ini juga untuk mendorong UMKM di wilayah Banten agar bisa naik kelas khususnya dalam hal digitalisasi, baik dari sisi pasar maupun peningkatan kualitas produk. Sehingga, ke depan produknya dapat merambah hingga tingkat nasional dan ekspor ke luar negeri.
"Kalau sudah bisa ekspor, itu artinya sudah tingkat tertinggi atau level dewa. Karena untuk mencapai hal tersebut membutuhkan proses yang sangat ketat," tuturnya.
Menurut Ameriza, produk lokal Indonesia cukup diminati di pasar Eropa, terutama produk makanan dan minuman, khususnya kopi yang saat ini sudah mulai diekspor ke luar negeri.
Meskipun dari Provinsi Banten belum melakukan ekspor hingga ke pasar nasional, tetapi ke depan akan difokuskan untuk melakukan perbaikan serta edukasi.
"Karena produk makanan dan minuman, apalagi kopi Indonesia itu sudah cukup dikenal di pasar Eropa," ungkapnya.
Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan BI Banten Haryo Kartiko Pamungkas mengatakan, dari total 500 UMKM yang mendaftar untuk ikut serta dalam KKB 2024, hanya terdapat sekitar 85 UMKM yang lolos berdasarkan akurasi yang dilakukan oleh lembaga independen.
"Dari sekitar 500 UMKM yang telah mendaftar dari seluruh Provinsi Banten, kami akurasi hingga mencapai sekitar 85 yang lolos untuk mengikuti kegiatan ini," paparnya. (*)