TANGERANGEKSPRES.ID - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten menggelar Sosialisasi Program 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dalam Rangka Pencegahan Dan Penanggulangan Stunting Tingkat Provinsi Banten, yang diselenggarakan di Aula Dinkes Banten, Selasa (5/3/2024).
Kepala Dinkes Banten, Ati Pramudji Hastuti mengatakan, program pembangunan kesehatan di Indonesia saat ini diprioritaskan pada upaya peningkatan derajat kesehatan ibu, dan anak, serta status gizi masyarakat.
"Salah satunya melalui upaya kesehatan, terutama pada kelompok paling rentan kesehatan, yaitu ibu hamil, ibu bersalin dan bayi baru lahir dan pemberdayaan masyarakat dalam penyusunan program suatu kegiatan guna mencapai tujuan perbaikan kesehatan keluarga dan perbaikan gizi masyarakat," katanya dalam sambutan.
Maka dari itu, kegiatan sosialisasi merupakan salah satu agenda dalam pembangunan demi mewujudkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, cerdas, produktif dan mandiri.
"Meningkatkan status gizi penduduk merupakan basis pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas," jelasnya.
Menurut Ati, seribu hari pertama kehidupan (1000 HPK) anak adalah waktu paling kritis dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Masa 1000 HPK terdiri atas 270 hari selama kehamilan dan 730 hari pada dua tahun pertama kehidupan.
"Pola makan gizi seimbang harus diterapkan mulai dari masa kehamilan, dilanjutkan dengan pemberian ASI eksklusif dan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)," terangnya.
Ia menuturkan, pola asuh yang baik dimulai dari edukasi tentang kesehatan reproduksi dan gizi bagi remaja sebagai cikal bakal keluarga, hingga para calon ibu memahami pentingnya memenuhi kebutuhan gizi saat hamil dan stimulasi bagi janin, serta memeriksakan kandungan enam kali selama kehamilan.