Cuaca Ekstrim, BPBD Lebak Minta Waspada Bencana Alam

Senin 29-01-2024,16:30 WIB
Reporter : A. Fadilah
Editor : Aries Maulansyah

TANGERANGEKSPRES.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak meminta kepada masyarakat untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana Hidrometeorologi, apalagi saat ini musim penghujan melanda sebagian besar wilayah Kabupaten Lebak.

 

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizki Pratama mengatakan, berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari BNPB Indonesia, trend kejadian bencana Hidrometeorologi dalam 10 tahun terakhir kerap terjadi di Lebak.

 

"10 tahun terakhir ini bencana Hidrometeorologi kerap terjadi di Lebak, untuk itu kami mengimbau agar masyarakat menjaga kewaspadaan, terutama saat ini musim penghujan,” kata Febby, kepada Wartawan, Senin (29/1/2024).

 

Bencana Hidrometeorologi kata Febby, adalah suatu fenomena bencana alam atau proses merusak yang terjadi di atmosfer, air/hidrologi atau lautan/oseanografi yang dapat menyebabkan hilangnya nyawa, cedera atau berdampak kepada kesehatan, bahkan kerusakan alam dan hilangnya mata pencaharian dan gangguan sosial ekonomi. Contoh bencana tersebut kata dia, yaitu badai siklon tropis dan badai petir.

 

Yang lebih kongkritnya kata Febby, bencana Hidrometeorologi yaitu curah hujan ekstrim, angin kencang, puting beliung, banjir, longsor, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, serta kualitas udara yang buruk.

 

"Beberapa jenis bencana yang tadi saya utarakan tentu kerap terjadi di Lebak. Sehingga kami memandang perlu memberikan sosialisasi dan pemberitahuan agar masyarakat bersikap waspada,” papar Febby.

 

Setiap hari juga kata Febby, jenis jenis bencana Hidrometeorologi kerap terjadi disejumlah wilayah di Lebak. Terutama curah hujan ekstrim, dimana kata dia, curah hujan ekstrim adalah air hujan yang jatuh di suatu lokasi atau daerah tertentu dengan intensitas tinggi melebihi batas atas curah hujan biasanya dalam waktu tertentu.

 

"Curah hujan ekstrim itu dipicu oleh pertumbuhan awan konvektif yang massif dan mencapai atmosfer yang tinggi. Selain curah hujan intensitas tinggi, awan konvektif  juga umumnya dapat disertai dengan angin kencang, hujan es dan potensi puting beliung," tuturnya.

Kategori :