Terkesan Lihat Pekarangan Rumah Jadi Kebun Sayur

Jumat 04-08-2017,08:54 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

PAKUHAJI—Seperti bangun dari tidur panjang. Warga Desa Kohod di Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, kini berlomba menanami pekarangan rumah mereka dengan kangkung, sawi, cabai, tomat, jahe, dan sayuran lainnya. Pekarangan rumah yang semula kosong dan didiamkan saja, sekarang dapat menghasilkan uang untuk pemiliknya. “Setiap 20 hari panen, sepetak kangkung menghasilkan 500 ribu rupiah,” kata Rifan, warga Kampung Pintu Air, Desa Kohod. Pria 38 tahun ini memanfaatkan lahan kosong pekarangan rumahnya seluas 6 x 8 meter. Lahan sempit itu ia bagi menjadi enam petak yang ditanami kangkung dan sawi. “Perawatannya mudah, cuma disiram dan diberi pupuk kandang,” ujarnya. Kebun sayuran tak hanya ada di pekarangan rumah Rifan. Tetangganya, Udi, Seli, dan ratusan warga lainnya juga menjadikan pekarangan rumah mereka sebagai kebuh sayuran. Selain mendapat penghasilan tambahan dari hasil panen, paling tidak warga di desa itu kini dapat memenuhi kebutuhan cabai dan tomat untuk keperluan sehari-hari dari perkarangannya sendiri. Kebun sayuran di pekarangan rumah warga itu mulai ada sejak Desa Kohod dijadikan percontohan Program Kampung Sejahtera pada pertengahan 2016 lalu oleh istri-istri menteri kabinet kerja. Desa itu dikembangkan menjadi Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) yang dibina Kementerian Pertanian.  Keberhasilan warga Desa Kohod membangun KRPL membuat terkesan Ibu Negara Iriana Joko Widodo yang Rabu (2/8) lalu berkunjung ke desa ini. Ibu Negara terkesan oleh perubahan desa yang dulu terbelakang, kini penduduknya menggeliat membangun menuju masyarakat mandiri dan sejahtera. “Program KRPL harus dipertahankan terus. Saya minta kepada tim pembina agar senantiasa mendampingi warga, kemudian juga memperbaiki teknologi pertaniannya, sehingga program ini terus berkelanjutan dan ditularkan oleh desa yang lain,” pesan Iriana di hadapan sejumlah pejabat kementerian dan daerah yang ikut dalam kunjungan tersebut. Pemanfaatan pekarangan rumah dengan bercocok tanam sayuran diyakini menjadi salah satu cara memperbaiki perekonomian warga Desa Kohod yang selama ini hidup di bawah garis kemiskinan. “Dijaga ya bu kebunnya. Mudah-mudahan bermanfaat,” pesan Iriana kepada ibu-ibu yang menyambutnya di depan rumahnya. Dalam kunjungannya saat itu, Ibu Negara didampingi Istri Wakil Presiden Jusuf Kalla, Mufidah Jusuf Kalla, beserta para istri menteri yang tergabung dalam OASE-KK (Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja). Kedatangan mereka disambut Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar beserta istri. Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Banten, Niniek Suryani Wahidin juga ikut menyambut. Sebelum meninjua KRPL, rombongan berdialog dengan Peserta Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Cahaya Lestari. Iriana dan Mufidah juga membagikan tas dan peralatan sekolah kepada siswa-siswa PAUD. Rombongan Ibu Negara menyusuri jalan-jalan sempit di desa itu. Dari lapangan yang digunakan untuk parkir mobil, menuju Kampung Pintu Air ini perlu berjalan kurang lebih setengah kilometer. Di kanan kiri jalan tampak rumah penduduk, di mana jalanan tampak lebih tinggi daripada tanah tempat rumah penduduk berdiri. Di akhir kunjungannya, Ibu Negara dan anggota OASE menyaksikan penanyangan video program kampung sejahtera serta mendengar penjelasan program itu dari Bupati Tangerang Zaki Iskandar. Zaki mengatakan, penetapan Desa Kohod sebagai percontohan desa sejahtera atas inisiatif para isteri menteri. “Mereka menunjuk Desa Kohod sebagai kampung cinta binaan OASE-KK,” katanya. Dia juga mengatakan, sejak ditetapkan tahun 2016 lalu sebagai Kampung Cinta Binaan OASE-KK, Desa Kohod pun berbenah. Infrastruktur dasar desa itu diperbaiki. Jalan kampung dan jalan setapak yang dulu rusak, kini sudah dibeton dan dipavingblok. Perbaikan sanitasi dan akses air bersih bagi warga serta bedah rumah warga yang tak layak huni juga telah dilakukan. “Banyak pihak yang terlibat di sini, nanti kita kembangkan di desa lainnya di Kabupaten Tangerang agar pembangunannya lebih merata,” kata Zaki Iskandar. Selain AOSE-KK, pihak-pihak yang dimaksud Zaki dalam penataan Desa Kohod yakni Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Pertanian, juga Pemprov Banten dan Pemkab Tangerang. Ketua TP PKK Kabupaten Tangerang Yuli Iskandar yang ikut mendampingi Ibu Negara mengatakan, kunjungan itu untuk melihat dan memastikan program Kampung Sejahtera yang dicanangkannya OASE-KK berjalan dengan baik. “Desa Kohod selama setahun ini menjadi perhatian OASE Cinta beserta Pemprov Banten dan Pemkab Tangerang. Beberapa masalah di daerah itu sedikit demi sedikit mulai dibenahi mulai dari infrastruktur, kesehatan, pengelolaan sanitasi dan partisipasi warganya. Dilakukan  sejak 2016,” ujarnya. Menurutnya, dipilihnya Desa Kohod sebagai Kampung Sejahtera lantaran desa itu dekat dengan Jakarta sebagai Ibukota Negara. Dulu sebelum dicanangkan sebagai kampung sejahtera kondisinya memprihatinkan. Saat dilakukan pendataan, terdapat 90-an rumah kumuh, infrastruktur jalan desa yang buruk, persoalan sanitasi dan lahan pertanian yang tidak bisa digarap oleh masyarakat setempat. “Setelah dibina, sekarang desa ini menjadi model kemandirian tingkat desa. Dulu terbelakang, sekarang warganya sedikit-sedikit sadar akan kesehatan dan kesejahteraanya,” ucapnya.  (bha)

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler