Kekeringan di Tangsel Makin Parah, Lokasi Kekurangan Air Bersih Bertambah

Selasa 17-10-2023,15:08 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

TANGSEL, TANGERANGEKSPRES.CO.ID - Saat ini musim kemarau 2023 semakin meluas, termasuk di Kota Tangsel. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangsel menyatakan, lokasi yang mengalami kekeringan terus bertambah. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kota Tangsel Faridzal Gumay mengatakan, saat ini ribuan kepala keluarga (KK) terdampak oleh kekeringan air bersih. "Ada sekitar 1.625 KK yang terdampak dan mereka kekurangan air bersih," ujarnya kepada TANGERANGEKSPRES.CO.ID, Selasa, 17 Oktober 2023. Gumay menambahkan, di wilayahnya masyarakat yang terdampak kekeringan air akibat kemarau terus meluas. Saat ini setidaknya ada 26 titik yang mengalami kekurangan air bersih. Dimana jumlah itu terbagi di tiga kecamatan, yakni Setu, Serpong dan Pondok Aren. "Kalau di Setu tersebar di Kelurahan Keranggan, Kelurahan Setu, Kelurahan Muncul, Babakan dan Kademangan. Di Pondok Aren ada di Kelurahan Jurang Mangu Barat. Sedangkan di Serpong ada di Kelurahan Buaran dan Ciater," tambahnya. Namun, pihaknya saatnini telah menemukan satu titik lokasi lagi dimana masyarakat kekurangan air bersih, yakni di Kelurahan Pakualam, Kecamatan Serpong Utara. Sementara itu, Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, saat ini ada sekitar 1.263 KK yang merasakan kekurangan air bersih. "Lokasinya tersebar dibeberapa titik, seperti di Setu, Serpong dan Pondok Aren," ujarnya. Pria yang biasa disapa Pak Ben ini mengaku, pihaknya sudah menyiagakan kebutuhan air bersih. "Bukan hanya drop air saja tapi, kita tempatkan toren juga. Namun, airnya jangan dipakai buat nyuci motor ya," tambahnya. Mantan Wakil Wali Kota Tangsel ini berharap, camat dan lurah agar agar pasnag telinga, pasang mata untuk melihat kondisi masyarakat terkait kebutuhan air bersih. "Jangan sampai masyarakat teriak dulu baru kita datang," tutupnya. Diketahui, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, kondisi tersebut dipicu fenomena El Nino dan IOD Positif, yang menyebabkan anomali kenaikan suhu dan berkurangnya curah hujan dari kondisi normal. "Musim kemarau akan berakhir di sebagian besar wilayah Indonesia mulai akhir Oktober ini. Dan awal musim hujan secara bertahap, dimulai awal November 2023," ujarnya. (*) Reporter : Tri Budi

Tags :
Kategori :

Terkait