MUI Kota Tangerang : Sangat Menyakitkan Ada Grup LGBT di Ponsel Siswa SD

Selasa 20-06-2023,23:37 WIB
Reporter : admin
Editor : admin

TANGERANGEKSPRES.CO.ID - Majelis ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang menyoroti adanya temuan grup WhatsApp Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) di kalangan siswa Sekolah Dasar (SD) bahkan SMA. Wakil Ketua MUI Kota Tangerang, KH Abdullah Tholib mengaku miris dan sangat prihatin dengan maraknya pemberitaan bahkan di media sosial terkait temuan grup Whatsapp LGBT yang diikuti sejumlah siswa SD di Pekanbaru. Temuan grup Whatsapp LGBT yang ada pada ponsel siswa SD tersebut belakangan sempat viral. KH Abdullah menyebutkan hal itu sangat menyakitkan sekaligus memprihatinkan adanya grup WhatsApp LGBT pada ponsel anak diusia SD. "Saya sudah mendengar informasi itu dan sudah ramai. Ini sangat menyakitkan dan memperihatinkan jika itu benar-benar terjadi," ungkap KH Abdullah saat dihubungi Tangerang ekspres, Selasa (20/6). Dia mengatakan, kejadian ini sangat tidak lazim. Sebab, anak yang masih duduk di bangku SD Seharusnya dalam tahapan fokus belajar dan bermain, bukan sudah mengenal penyimpangan seksual seperti itu. Dia menyebut sangat dimungkinkan adanya aktor dari kalangan orang dewasa yang sengaja secara terstruktur dan sistematis menyasar anak-anak di bawah umur sebagai korbannya. "Sangat tidak mungkin kalau tidak aktor intelektualnya dari orang dewasa. Ini harus di usut tuntas oleh pihak yang berwajib," tegasnya. KH Abdullah menyampaikan, adanya temuan itu, dia meminta perlu ditinjau kembali porsi pendidikan agama di lingkup sekolah dari SD hingga tingkat SMA bahkan perguruan tinggi. Saat ini, porsi pendidikan agama di sekolah umum sangat minim dibanding dengan mata pelajaran lainnya "Pelajaran agama terutama aqidah akhlak dan fiqh sangat minim sekali apalagi AlQuran Hadits dan ilmu agama Islam lainnya tidak ada di sekolah umum negeri," tandasnya. Dikatakannya, minimnya mata pelajaran agama khususnya agama Islam hanya pemahaman keagamaan terhadap pelajar hanya sekedar transfer of knowledge. "Pada akhirnya tidak merasuk ke dalam kalbu mereka. Tidak bisa membentuk caracter building pelajar tersebut," tukasnya. Dia mendorong dinas pendidikan untuk menambah porsi mata pelajaran agama dan melalui ekstrakurikuler ditambah kegiatan-kegiatan keagamaan agar dalam diri pelajar tertanam literasi dan ajaran agama yang dapat diaktualisasikan dalam aktivitas sehari-hari. Meski di Kota Tangerang dan umumnya di Provinsi Banten belum ditemukan indikasi adanya grup LGBT pada anak diusia SD, namun masyarakat dan dinas terkait harus memperhatikan "Masyarakat apalagi pemerintah dan dinas terkait harus aware terhadap hal ini. Kasus ini terjadi karena salah satunya porsi mata pelajaran agama minim maka perlu diperkuat kembali ditambah lagi porsinya dan diadakan rohis-rohis di masing-masing sekolah untuk dapat memberikan literasi keagamaan," paparnya. KH Abdullah menyebut, pihaknya akan menggandeng dinas pendidikan untuk melakukan sosialisasi terhadap sekolah mulai dari tingkat SD hingga SMA terkait adanya kasus tersebut. "In Syaa Allah MUI akan mendorong dan sekaligus bekerja bersama dengan Dinas pendidikan akan mengumpulkan kepala sekolah dari SD hingga SMA untuk waspada terhadap maraknya grup LGBT tersebut dan merumuskan yang terbaik dalam hal pendidikan agama untuk para pelajar khususnya di Kota Tangerang," tandasnya. Dia menambahkan ilmu agama merupakan bagian terpenting dalam kehidupan. Seharusnya dunia pendidikan bagian dari tugasnya untuk mengajarkan kepada para peserta didik agar mereka dapat mengendalikan perbuatan negatif seperti grup LGBT yang masuk dalam ponsel anak-anak. "Ini tugas kita semua untuk menjaga, mengarahkan, membimbing dan membentuk charater anak-anak agar menjadi sholeh dan sholehah," pungkasnya.(raf)

Tags :
Kategori :

Terkait