Serap Aspirasi Warga, Musrenbang Kelurahan Mulai Dilaksanakan

Rabu 11-01-2023,07:15 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

PAMULANG,TANGERANGEKSPRES.CO.ID-Bapelitbanda Kota Tangsel mulai menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di 54 kelurahan. Musrenbang yang dimulai sejak 9 sampai 27 Januari mendatang tersebut dilakukan untuk menyerap aspirasi dan usulan warga terkait pembangunan wilayah. Kepala Bappekitbangda Tangsel Eki Herdiana mengatakan, kegiatan Musrenbang dilaksanakan sekitar 20 hari secara bergantian di setiap kelurahan. Tujuan Musrenbang ini adalah untuk menghasilkan prioritas pembangunan untuk 2024 yang berbasis masyarakat dari tingkat bawah. "Usulan Musrenbang kita ini akan dikerjakan di 2024. Kalau Musrenbang tahun lalu akan dilaksanakan tahun ini. Jangan sampai ada yang salah menafsirkan," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Rabu (11/1). Eki menambahkan, Musrenbang merupakan rutinitas setiap tahun dan ia berharap bukan sekadar rutinitas namun, aspirasi dan apa saja kebutuhan masyarakat dapat terealisasi. "Pemerintah hanya memfasilitasi dan mendinamisasikan, apapun bisa didiskusikan di sini tapi, endingnya harus menghasilkan program yang berprioritas," jelasnya. Mantan pegawai DPMPTSP Kota Tangsel tersebut mengungkapkan, setelah di kelurahan selesai maka Musrenbang tingkat kecamatan akan dilakukan. Rencananya Musrenbang kecamatan dilaksanakan pada 30 Januari sampai 3 Februari 2023. "Kalau tidak ada halangan Musrenbang tingkat Kota Tangsel akan kita laksanakan pada Minggu keempat bulan Maret mendatang," jelasnya. Pada Rabu (11/1) pagi dilaksanakan Musrenbang di Kelurahan Benda Baru, Pamulang Sementara itu, Lurah Benda Baru, Pamulang, Dores mengatakan, pada Musrenbang tahun ini wilayahnya mendapat pagi anggaran sebesar Rp Rp 2.510.000.000. "Pagu ini lebih besar sedikit bila dibanding pagu pada Musrenbang tahun lalu yang hanya Rp 2.260.000.000," ujarnya. Dores menambahkan, pada tahun ini diwilayahnya akan dilaksanakan atau dilakukan pembangunan draenase, peningkatan pembangunan jalan dan juga peningkatan pemberdayaan masyarakat. "Pembangunan drainase ini untuk mengatasi banjir. Pemberdayaan masyarakat yang diusulkan itu berupa pelatihan cuci steam motor dan pemberian alatnya. Prosentase antara pembangun Fisik dan non bisik itu 60:40 persen," ungkapnya. (bud) Editor: Endang Sahroni

Tags :
Kategori :

Terkait