TANGERANG -- Warga Desa Kebon Cau, memprotes aktivitas truk tanah yang melintas wilayah. Protes muncul karena aktivitas truk tanah itu dianggap menggangu lantaran menimbulkan debu. Kepala Desa Kebon Cau Ahmad Nur mengatakan, warganya sudah melaporkan adanya truk tanah yang melintas dan membuat wilayahnya kotor akibat tanah yang diangkut berceceran di jalan. Truk-truk tanah itu meninggalkan debu saat melintas karena membawa muatan tanah untuk mengurug salah satu lahan kosong di wilayah Desa Babakan Asem. "Warga saya sudah banyak yang laporan. Memang sangat membahayakan jika truk tanah melintas di permukiman warga. Maka itu saya meminta diberhentikan karena bisa membahayakan warga sekitar, terutama anak-anak SD yang sedang beraktivitas,"ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Kamis (6/10). Ahmad menambahkan, truk tanah tersebut melintas di pagi hari. Padahal dipagi hari banyak warga Desa Kebon Cau yang melakukan aktivitas, terutama ibu-ibu dan anak-anak sekolah. "Seminggu yang lalu, saya sudah sampaikan ke pengurusnya agar menghentikan kegiatan tersebut. Ini karena bisa membahayakan warga saya,"paparnya. Belum lama ini, jelas Ahmad, pengurus proyek datang menemui dirinya. Dari hasil pertemuan tersebut, pengurus proyek sepakat bahwa kendaraan truk pengangkut tanah yang melintas di desa Kebon Cau mulai beroperasi pada pukul 13.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB. "Mereka sudah sepakat, bahwa truk mulai beroperasi pada jam 13.00 WIB. Nanti kita lihat saja pelaksanaannya seperti apa. Jika masih ada, maka pengurus proyek tidak komitmen,"ungkapnya. Sementara itu, Sout selaku pengurus proyek membenarkan pihaknya sudah menemui Kepala Desa Kebon Cau. Dirinya telah membuat kesepakatan terkait aturan jam operasional truk pengangkut tanah, yang di mulai pada siang hari. "Ya, kita sudah sepakat armada pengangkut tanah kita operasikan mulai siang hari. Karena menimbang pada pagi hari banyak anak-anak sekolah yang sedang beraktivitas,"katanya. Sout mengatakan, truk pengangkut tanah yang melintas di Desa Kebon Cau tersebut merupakan kegiatan untuk pengurukan lahan kosong yang berlokasi di kampung Suka Karya, RT 02/10, Desa Babakan Asem, Kecamatan Teluknaga. "Tanahnya untuk urug lahan kosong, katanya sih mau di buat gudang. Saya hanya pengurus proyek urugan saja. Di sini saya tidak sendiri, banyak warga sekitar yang saya libatkan, dengan tujuan agar mereka punya kegiatan serta mendapatkan penghasilan," tutupnya. (ran)
Dituding Penyebab Tanah Berceceran dan Jalan Berdebu, Warga Kebon Cau Protes Aktivitas Truk Tanah
Kamis 06-10-2022,14:31 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :