Usai Imunisasi, Bayi 2,5 Bulan di Karang Tengah Muntah-muntah Gegara Minum Obat Kadaluarsa

Rabu 10-08-2022,08:08 WIB
Reporter : admin
Editor : admin

KOTA TANGERANG, tangerangekspres.co.id - Obat Berjenis Paracetamol Sudah Kadaluarsa dua tahun lebih masih diberikan kepada warga yang mengimunisasi balitanya di Posyandu Bunga Kenanga, Kampung Bulak Santri, Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan Karang Tengah. Warga yang usai imunisasi balitanya diresahkan dengan temuan obat kadaluarsa usai melakukan imunisasi anaknya di Posyandu tersebut. Obat yang kadaluarsa itu berjenis Paracetamol. Nampak obat itu diproduksi pada April 2018 dan kadaluarsa pada April 2020. Artinya obat itu telah kadaluarsa lebih dari 2 tahun. Widya Kurnia Rahayu (37) merasa kecewa terhadap petugas posyandu yang memberikan obat kadaluarsa tersebut. Dia sempat meminumkan obat itu dua kali kepada anaknya yang baru berusia 2,5 bulan. Obat itu didapat usai melakukan imunisasi anaknya di posyandu tersebut. "Enggak, pikir saya kan, saya lalai juga kan, cuma kan pikir saya orang medis harusnya lebih teliti lagi kan, itu kan obat bukan sekedar makanan," ujarnya saat diminta keterangan oleh awak media di kediamannya di RT 02 RW 05, Rabu, (10/8). Widya yang merupakan salah satu warga yang mendapatkan obat tersebut pun resah, lantaran sang anak sempat mengalami muntah-muntah. "Udah dua kali diminum, siang dan sore. Pas tahu obatnya kedaluwarsa itu, ini ngefek ke dia, terus pas malem taunya dia muntah," ungkap Widya. Widya menyebutkan, obat itu diberikan karena suhu tubuh anaknya meningkat setelah disuntik imunisasi. "Kalau yang pertama itu kan yang di lengan sini, itu kan ga bikin panas, nah yang ini yang di paha yang dapet, itu bikin panas makanya dikasih paracetamol," katanya. Widya mengaku memang tak mengecek tanggal Kadaluarsa obat itu. Dirinya baru menyadari kalau obat itu kadaluarsa dari grup WhatsApp (WA). Dimana, ada warga yang membagikan foto tanggal kadaluarsa obat itu. "Awalnya saya lihat dari grup WA baru sadar obat itu kadaluarsa. Tapi ini udah diminum sama anak saya," imbuhnya Widya bersama suaminya, Dimas pun khawatir soal kondisi anaknya itu setelah minum obat tersebut. Kendati, kondisinya kini telah normal. Dia pun telah melaporkan temuan ini ke Pemkot Tangerang. Baik ke nomor pengaduan dan Instagram Walikota Tangerang Arief Wismansyah. "Baru hari ini lapor melalui Instagram pak Arief. Terus melalui nomor pengaduan lewat WA, sudah saya WA kesitu. Sudah ada respon, katanya nanti ditindaklanjuti," paparnya. Hal serupa dialami oleh warga lainnya, Wati. Namun, Wati belum memberikan obat tersebut kepada anaknya yang berusia 2 tahun 3 bulan. Menurutnya, anaknya hanya suntik imunisasi saja. "Saya tau itu kadaluarsa setelah pulang ke rumah. Saya ga sempet kasih ke anak karena lihat kemasannya aja terlihat sudah lam," tandasnya.(raf)

Tags :
Kategori :

Terkait