BUMD Pemkab Ikut Garap Tol Pantura

Rabu 02-09-2020,04:12 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

TIGARAKSA-Jalur Pantai Tangerang Utara (Pantura) akan dibangun jalan tol. Jalan ini akan terhubung ke Bandara Soekarno-Hatta (Soetta). Titik awal jalan di Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, di mana secara geografis merupakan daerah muara. Sekda Kabupaten Tangerang, Moch. Maesyal Rasyied mengatakan, pembangunan jalan bebas hambatan melibatkan Badan Usaha Milik daerah (BUMD). Yakni, PT Mitra Kerta Raharja (MKR) bergabung dalam konsorsium bersama PT IL serta PT Boma Bisma Indra (BBI). Jalan tol ini sudah digagas sejak 2016 lalu oleh Bupati Tangerang A.Zaki Iskandar. Kementerian PUPR sudah menyetujuinya. “Hari ini (kemarin) awal bertemu semua pihak. Yakni, dinas terkait dan konsorsium yang terdiri dari tiga perusahaan serta konsultan. Ini pertemuan rapat gabungan dalam rangka menyamakan persepsi terkait rencana pembangunan jalan tol,” katanya kepada awak media usai rapat di ruang Wareng Gedung Bupati Tangerang, Selasa (1/9). Pria yang akrab disapa Rudi Maesyal menerangkan, jalan tol berawal dari Desa Kohod kemudian ke Kecamatan Pakuhaji, Sepatan Timur, Neglasari dengan titik akhir Bandara Soetta. Ia menjelaskan, kebutuhan akan jalan di daerah utara berperan penting bagi ekonomi warga. “Pemerintah daerah dalam hal ini selaku fasilitator dan inisiator untuk mendampingi proses dan untuk menyakinkan pemerintah pusat. Bahwa jalan tol tersebut dibutuhkan masyarakat untuk sarana transportasi,” jelasnya. Maesyal menjelaskan, perlunya menyakinkan pemerintah pusat akan pentingnya jalan tol di daerah pesisir pantai Tangerang Utara. Sebab, hal tersebut menjadi kunci pembangunan jalan tol direstui pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). “Penting bagi pusat melihat respons pemerintah daerah. Panjangnya 13,5 kilometer dari Desa Kohod sampai Lebak Wangi. Nanti untuk ke Bandara Soetta sepanjang 3 kilometer. Kita harus koordinasi dengan Pemkot Tangerang,” ujarnya. Lanjutnya, usai rapat koordinasi akan dilakukan penyusunan jadwal mulai dari sosialisasi, pembebasan lahan hingga pembangunan fisik jalan. Sebelum mulai dibangun, kata Maesyal, akan ada administrasi korespodensi serta peninjauan kesiapan lahan. “Barulah kita ajukan permohonan untuk pembangunan. Nilai investasi sementara hitungan kasar yakni berkisar Rp5 triliun dari sisi konstruksi. Itu angka sementara dan kita akan bahas ulang. Lebar jalan sekira 60 meter, dimana dua arah. Panjangnya 13,5 kilometer,” ujarnya. Ketika ditanyai perihal pembebasan lahan, Maesyal menerangkan akan dibahas pada pertemuan lanjutan. “Ini baru awal dan pertama rapat gabungan. Nanti kita susun jadwal untuk semua aspek mulai dari sosialisasi hingga sampai tahap pembangunan,” pungkasnya. Rencana semula jalan tol pantura ini, sepanjang 38 kilometer. Jalan tol ini, akan melintasi wilayah kecamatan Balaraja, Pasar Kemis, Pakuhaji, Kosambi hingga ke Bandara Soetta. Jalan ini terhubung dengan jalan tol Balaraja-Serpong. Bupati Tangerang A.Zaki Iskandar beberapa hari lalu sudah menggelar rapat koordinasi membahas percepatan pembangunan jalan tol Pantura. “Mari satukan visi untuk mewujudkan konsorsium bersama, agar pembangunan jalan tol di daerah Pakuhaji, Sepatan Timur, Neglasari hingga Bandara Soekarno Hatta, ini sebagai salah satu bentuk komitmen tugas dan fungsi pemerintah agar terwujudnya kesejahteraan masyarakat,” ujar Zaki. “Dengan adanya jalan tol, tingkat perekonomian masyarakat sekitar diharapkan dapat meningkat,” terangnya. Zaki pun menuturkan program pembangunan jalan tol ini bisa berjalan dengan baik. Dengan adanya koordinasi yang baik bersama seluruh stakeholder yang terlibat dalam pembangunan jalan tol. “Dan teruntuk Bappeda harus berkoordinasi dengan kecamatan-kecamatan yang ikut terlibat dalam wilayah pembangunan jalan tol,” kata Zaki. (sep)

Tags :
Kategori :

Terkait