Perampokan di PGI karena Sakit Hati

Rabu 26-08-2020,03:31 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

TANGERANG - Kasus pencurian di Kantor Pusat Gadai Indonesia Cabang Poris, didasari rasa sakit hati oleh tersangka karena tidak diberikan pinjaman uang. Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Sugeng Hariyanto mengatakan, pencurian ini dilakukan oleh AB yang masih karyawan PGI yang bertugas sebagai security di PGI Ciledug. "Tersangka AB melakukan aksi pencurian tersebut karena sakit hati, karena ingin pinjam uang ke tempat ia bekerja tidak diberikan. Makanya ia nekat melakukan aksi pencurian,"ujarnya kepada Tangerang Ekspres di halaman Mapolrestro Tangkot, Selasa (25/8). Sugeng menambahkan, dalam aksinya tersangka berpura-pura memasang alarem PGI yang ada di Poris, setelah sampai di lokasi tersangka membius dua karyawan wanita dengan handuk yang dioleskan tiner cat. "Tersangka juga sempat menodongkan sebuah pistol kepada kedua karyawan tersebut, tetapi pengakuan tersangka pistol tersebut adalah korek api dan saat ini masih dalam pencarian karena hilang saat dia kabur,"paparnya. Ia menuturkan, tersangka membawa 21 handpone gadaian dan 1 laptop, 5 unit di jual dan sisanya hilang karena jatuh pada saat tersangka kabur menggunakan sepeda motor. "Yang kita amankan tinggal 4 unit handpone, kita masih dalami apakah benar sisanya terjatuh pada saat kabur atau hal lainnya. Karena ada 5 unit sudah di jual dan tersangka mendapatkan uang Rp 800 ribu,"ungkapnya. Sugeng menuturkan, tersangka AB dikenakan pasal 356 dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara. Selanjutnya akan dilakukan pendalaman, apakah ada kelompoknya atau memang melakukan sendiri. "Aksi AB ini terlihat dari CCTV, dan itu memudahkan anggota saya melakukan penangkapan. Tersangka diamankan di rumahnya yang ada di wilayah kresek Kabupaten Tangerang,"tuturnya. Sementara itu, ketika Tangerang Ekspres menanyakan masalah hutang yang ada terhadap pimpinannya, AB membenarkan bahwa dirinya juga mempunyai hutang kepada pimpinannya dengan jumlah Rp 600 ribu. "Benar mas, saya punya hutang Rp 600 ribu dan sudah di bayar Rp 200 ribu. Saya menyesal dan saya khilaf, saya melakukan ini karena terdesak kebutuhan ekonomi,"tutupnya. (ran)

Tags :
Kategori :

Terkait