Banyak yang Nekat Mudik

Jumat 08-05-2020,04:00 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

TANGERANG - Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) yang ada di Kota Tangerang, masih terlihat banyak masyarakat yang nekat untuk pulang ke kampung halaman. Seperti yang terlihat di Cek Point di Jalan MH. Tamrin, ada beberapa mobil travel yang nekat mengangkut penumpang yang ingin pulang kampung. Tetapi mobil tersebut diminta untuk kembali, karena sesuai dengan aturan pemerintah tidak boleh adanya pulang ke kampung halaman selama PSBB berlangsung. kepala Seksi Daltib Dishub Kota Tangerang Haryana mengatakan, sejak di berlakukan PSBB di Kota Tangerang memang banyak sekali mobil travel yang membawa penumpang untuk pulang ke kampung halaman. "Seperti yang terjadi malam ini (kemarin), ada travel yang ingin menjemput penumpang di Kota Tangerang dengan tujuan Tegal. Mobil ini berasal dari Sunter Jakarta Utara, setelah ketahuan sama kami maka kami minta untuk puter balik dan tidak boleh masuk ke Kota Tangerang,"ujarnya saat ditemui Tangerang Ekspres di cek point, Rabu (6/5). Haryana menambahkan, selain mobil travel ada juga mobil yang ada di dalammnya tidak menggunakan masker diminta untuk putar balik. Karena memang di PSBB tahap II ini, tidak ada toleransi lagi dan tidak lagi memberikan imbuan. "Mobil yang didalamya kedapatan tidak menggunakan masker, maka kami suruh pulang lagi dan tidak boleh masuk ke Kota Tangerang. Kendaraan roda dua juga kami minta puter balik, hal tersebut di karenakan sudah ada di dalam aturan PSBB,"paparnya. Sementara itu, Indah Pratiwi salah satu penumpang travel jurusan Tegal mengaku, terpaksa pulang ke Tegal karena sudah tidak bisa berjualan lagi karena kondisinya sepi. "Saya berjualan di Sunter Jakarta, ini ke Kota Tangerang karena ada penumpang yang ingin di jemput unutk bisa pulang bersama ke Tegal. Tetapi sampai sini kami di suruh untuk pulang kembali ke rumah,"ungkapnya. Ia menjelaskan, selama PSBB berlangsung di Jakarta Warteg yang di kelola sudah sepi, kerena memang para pembeli tidak diperbolehkan makan di tempat dan itu yang membuat para pembeli tidak datang. "Sejak adanya virus corona, pelanggan saya jadi menurun. Makanya kita sudah tidak bisa lagi membeli bahan baku makan, walaupun sebenarnya kami sudah tahu adanya laranga mudik. Tetapi mau dibilang apa, kita paksakan saja,"tutupnya. (ran)

Tags :
Kategori :

Terkait