Sepi Pembeli, Penjual Bunga Tabur Pasrah

Kamis 23-04-2020,04:36 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

PAMULANG-Dua hari jelang bulan Ramadan peziarah di pemakaman di beberapa pemakaman di Kota Tangsel sepi. Seperti terlihat di Pemakaman Wakaf Kedaung, Pamulang, Rabu (22/4). Sepinya peziarah tersebut lantaran ada pemberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Tangsel. Sehingga situasi tersebut berimbas pada penjualan bunga di pemakaman. Jelang Ramadan biasanya penjualan bunga yang biasa untuk ditaburi di makam oleh para peziarah, kini menurun. Kondisi tersebut dikatakan penjual bunga tabur, Farida (49) dan Nurlaila (45). Keduanya mengaku sudah 15 tahun berjualan bunga saat datang musim ziarah setiap menjelang Ramadan. "Biasanya mulai satu minggu jelang Ramadan peziah mulai ramai namun, tahun ini dua hari jelang Ramadan sangat sepi," ujar Farida kepada Tangerang Ekspres, Rabu (22/4). Farida menambahkan, biasanya pada musim ziarah, ia bisa meraup omzet mencapai Rp1 juta per hari. Namun, kali ini omzet tertingginya hanya Rp 300 ribu. Ia mengaku pasrah, situasi pandemi virus corona membuatnya gigit jari. "Saya pasrah, mau bagaimana. Harga bunga sama saja dan kalau tidak laku ya dibuang, karena layu dan kering" tambahnya. Masih menurutnya, selama satu kinggu ini penjualan bubga tabur tidak bertambah dan justru merugi. Apalagi, bunga tabur hanya mampu bertahan selama dua hari, sebelum layu dan kering. "Bunga tabur yang saya jual ini saya beli langsung di pasar bunga Rawa Belong, Jakarta Barat. Paling lama bertahan dua hari, terus layu," tuturnya. (bud)

Tags :
Kategori :

Terkait