Sisa Perang Kemerdekaan di Cisauk, Bom Dipacul, Untung Tak Meledak

Sabtu 22-02-2020,03:51 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

CISAUK- Sebuah mortir yang diduga aktif dan memiliki daya ledak tinggi ditemukan di tengah kebun bambu di Kampung Kedokan, RT 08 RW 02, Desa Cibogo, Cisauk, Kabupaten Tangerang. Mortir yang disinyalir merupakan peninggalan zaman perang kemerdekaan itu ditemukan sang pemilik lahan, Sumedi (53) saat mencangkul lahannya, Jumat (21/2) sekira pukul 15.00 WIB. Kepada Fajar Indonesia Network, penemuan berawal saat Meding (saapn Sumedi) berniat menanam pisang di kebunnya. Tak lama kemudian, ia mendengar teriakan putra bungsunya yang menemukan seonggok benda hitam di lubang tempat menanam pisang. Benda hitam itu sempat terkena sabetan paculnya.  "Pak-pak ada besi gede, tapi berat," ujar Meding menirukan penuturan putranya. Penasaran dengan penemuan putranya, Meding pun lalu mendekati benda tersebut. Awalnya benda yang sudah berkarat itu dikira sebuah besi biasa. Tetapi, setelah dilihat lebih seksama ternyata berbentuk seperti mortir jenis torpedo. Ia mengaku sempat mengangkat benda tersebut, beratnya kira-kira 3 Kg. "Saya lihat di buntutnya kok ada baling-baling. Lama-lama saya ingat, ini mah bom. Kayak di film-film perang. Saya langsung istighfar mas, untung nggak kenapa-kenapa," terang pria tersebut . Meding merinci, mortir yang ditemukan memiliki hulu tumpul seperti tutup botol air mineral. Namun, rasa penasarannya terhenti, karena takut sewaktu-waktu bisa meledak. Tak lama kemudian, ia berinisiatif menghubungi Ketua RT dan RW setempat mengenai penemuan tersebut. Sekitar setengah jam kemudian, sejumlah anggota Polres Tangsel dan Polsek Cisauk datang dan segera memberi dua garis polisi dengan jarak 5 meter dan 20 meter sebagai titik aman. Warga sekitar pun banyak yang berkerumun. Pasalnya, lokasi penemuan hanya berjarak 50 meter dari pemukiman warga. "Penemuan itu kami melanjutkan laporan ke polres dan diterjunkan jihandak Polda Metro Jaya,” terang Kapolsek Cisauk AKP Rolando Hutajulu di lokasi. Sekira pukul 17.00 WIB, tim Jihandak melakukan proses pengamanan. Ada tiga personel berpakaian khusus yang mengangkat bom tersebut. Ada dugaan bom tersebut merupakan peninggalan perang kemerdekaan. Pada Juli 2019 silam, seorang pemerhati bangunan pertahanan militer Belanda John Verbeek telah meneliti bahwa KNIL- Angkatan Perang Kerajaan Belanda pernah membangun bunker logistik perang tak jauh dari Kelenteng Cisauk, yang tak jauh dari penemuan mortir itu . Dilansir dari National Geographic, tempat perlindungan atau bunker ini mempunyai jalan pintu keluar yang kini tembus di tempat parkir sebuah Klenteng Kwan Im Hud Cow. Kemungkinan itu juga diungkapkan Ketua RW 08 Cibogo Jarok Akri. Dari penuturannya, kawasan Cisauk menjadi perlintasan dan lokasi pengepungan tentara republik Indonesia ke pos-pos strategis Belanda. "Kalau cerita dahulu, di sini memang menjadi basis para pejuang dahulu. Itu berdasarkan cerita orang dahulu," katanya. Menurutnya, saat perang kemerdekaan periode 1945-1949, daerah Cibogo dan sekitarnya sempat dikosongkan. Warga setempat mengungsi ke daerah selatan seperti ke Rumpin, selatan Kabupaten Bogor. (fin/tgr)

Tags :
Kategori :

Terkait