Waspada Virus Kencing Tikus

Rabu 12-02-2020,04:27 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

TIGARAKSA - Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang mencatat ada empat kecamatan terdampak virus lestosfira. Yakni, Kecamatan Kronjo, Sukamulya, Kresek dan Balaraja. Virus jenis ini menyebar cepat melalui genangan air yang terkontaminasi kencing tikus.

Kepala Bidang Pencegahan Persebaran Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan, Hendra Tarmidzi mengatakan, pengobatan penyakit kencing tikus sudah tersedia di semua puskesmas. Gejalanya, orang terinfeksi mengalami panas tinggi disertai flu. “Mata orang yang terinfeksi berwarna kuning. Puskesmas tidak hanya dilengkapi obat namun juga alat pendeteksi virus ini,” katanya kepada Tangerang Ekpspres, Selsa (11/2),

Hendra menjelaskan, tidak ada laporan dari puskesmas maupun rumah sakit akan korban terinfeksi virus lestosfira pasca banjir. Menurutnya, selama 2019 terjadi 20 kasus warga terinfeksi lestosfira dan dipastikan tidak ada korban jiwa. Laporan kasus infeksi kencing tikus diterima dinas kesehatan hanya dari RSUD Balaraja.

“Dari laporan yang kita terima di 2019 ada yang terinfeksi di empat kecamatan. Yakni, Kecamatan Kresek, Kronjo, Sukamulya dan Balaraja, tertingi di Kronjo. Korban jiwa terjadi pada dua tahun lalu yakni dua orang dari Balaraja, kemungkinan terlambat dibawa ke rumah sakit,” jelasnya.

Menurut Hendra, penyakit yang ditimbulkan dari infeksi virus kencing tikus dapat terobati dengan meminum obat selama 7 hari. Hanya saja, gejala awal demam tinggi, flu dan mata menguning dianggap korban mengalami gangguang kesehatan biasa saja. Hendra mengungkapkan, penanganan pasien yang terinfeksi virus kencing tikus cukup berobat di puskesmas apabila terdeteksi lebih dini dan bisa dirujuk ke rumah sakit.

“Apabila pendeteksian lebih awal maka cukup berobat di puskesmas, tidak perlu ke rumah sakit. Alat pendeteksi sudah ada di semua puskesmas. Apabila terlalu lama dibiarkan maka akan merusak ginjal dan bias juga ke liver. Lalu, kerusakan ginjal bahkan kematian,” ungkapnya.

Ia menerangakan, virus kencing tikus menyebar dari luka pada kaki saat terkena air yang terkontaminasi lestosfira. Virus ini langsung menginfeksi pembuluh darah dan masuk ke dalam organ vital tubuh seperti ginjal.

“Ada dua korban jiwa, dua tahun lalu di Kecamatan Balaraja. Kemungkinan besar, telat dibawa ke rumah sakit atau puskesmas. Program tidak priotitas namun tetap ditangani karena obatnya lengkap dan tersedia di puskesmas. Kita imbau, begitu habis bersih-bersih kemdian mengalami demam harap periksa ke puskemas maupun rumah sakit,” tutupnya. (mg-10)

Tags :
Kategori :

Terkait