Ngaku Ulama Besar, Kampanyekan Calon Kades

Senin 18-11-2019,06:31 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

SEPATAN -- Beredar video seorang pria ngaku sebagai ulama besar dari Banten di pesan berantai WhatsApp. Dengan mengatasnamakan ulama, pria itu menyampaikan himbauan untuk mendukung salah satu calon kepala desa (kades) di Desa Kayu Agung, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang. "Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, saya ulama besar dari Banten. Saya menghimbau untuk warga (desa-red) Kayu Agung, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang, ingat! Pada tanggal 1 Desember 2019, coblos nomor satu bapak Edi Susanto. Untuk kemajuan warga Kayu Agung, jangan lupa coblos nomor satu, hanya nomor satu untuk Edi Susanto. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh," ucap pria itu, dalam video berdurasi 41 detik. Saat ditemui Tangerang Ekspres, di kediaman Edi Susanto, calon kades Kayu Agung, Kecamatan Sepatan, Sabtu (16/11), Alex Bin Sardan, pria di dalam video itu mengaku, membuat sendiri video itu sekitar Pukul 18.30 WIB, pada beberapa hari lalu. Sebagai pendukung Edi Susanto, menurut Alex, video buatannya direkam sekedar untuk candaan saja, lalu dikirim ke grup WhatsApp pendukung calon kades Kayu Agung, nomor urut satu Edi Susanto. "Saya kirim video itu ke grup WhatsApp pendukung Edi Susanto. Saya tidak menyangka video itu sampai tersebar luas atau viral," ucap Alex. "Iya betul, iya," sahut orang-orang di sekeliling Alex. Nasi sudah menjadi bubur, pribahasa itu pantas disematkan kepada Alex, sebab video yang direkam Alex sudah tersebar luas. Dengan demikian, Alex menyampaikan permintaan maaf kepada ulama atau pihak-pihak yang dirugikan. "Apabila ada yang merasa dirugikan, saya minta maaf, khususnya kepada ulama," ujarnya. "Terpenting, jangan diulangin lagi," ucap seorang pria di dekat Alex. "Sebab, akibat hal ini dikhawatirkan merugikan Edi Susanto," lanjut pria itu kepada Alex. Di tempat yang sama, Ismail, salah seorang anak Edi Susanto mengatakan, menyadari ulama tidak baik dijadikan guyonan, meskipun alasan Alex berniat hanya untuk dikonsumsi di kalangan pendukung ayahnya. "Mewakili keluarga, saya juga mengucapkan maaf atas video yang sudah beredar luas itu," kata anak ke empat dari lima bersaudara ini. Diminta Tangerang Ekspres menanggapi video itu, Kiai Haji (KH) Hasan Basri, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Sepatan mengatakan, pembuat video adalah orang yang berani berbohong. Sebab, pembuat video mengaku sebagai ulama besar dari Banten. Padahal, pria itu bukan Ulama. "Itu guyon yang berbahaya," tulis KH Hasan Basri, melalui pesan WhatsApp. Ditanya wartawan apakah guyonan itu dapat menodai nama ulama. "Betul," pungkas KH Hasan Basri. (zky/mas)

Tags :
Kategori :

Terkait