Warga Jambe Sudah Kembali Normal

Kamis 14-11-2019,04:59 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

JAMBE – Angin kencang disertai hujan lebat menghantam enam desa di Kecamatan Jambe pada Selasa sore (12/11), sempat membuat warga panik. Rumah warga yang semi permanen ambruk, bahkan atap rumah dibawa angin hingga menghantam rumah tetangganya. Namun, sehari selepasnya, aktivitas warga sudah menjadi normal. Kepala Bagian Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kosrudin mengatakan, rumah warga yang mengalami kerusakan sudah didata. Ia menjelaskan, sebelum malam pada Selasa (12/11), warga sudah membangun kembali rumah yang roboh. “Ada sebagian besar warga mengungsi ke rumah saudara atau tetangga. Karena tidak semua rumah mengalami kerusakan, mereka bergotong royong membangun kembali rumah yang roboh,” jelasnya kepada Tangerang Ekspres melalui sambungan seluler, Rabu (13/11). Bersdasarkan data yang diterima Tangerang Ekspres dari BPBD, diketahui ada empat rumah warga yang mengalami rusak berat. Serta, 21 unit rumah mengalami rusak ringan, dan 47 unit rumah mengalami rusak sedang. “Total ada 72 rumah yang terdampak akibat hujan disertai angin kencang. Bukan angin puting beliung. Kalau puting beliung awan gelap dan berputar-putar. Ini tidak hanya bertiupnya kencang. Kita berikan bantuan untuk keperluan makan dan minum. Memang warga cepat bangkit usai bencana angin kencang menerpa di 6 desa,” katanya. Lanjutnya, sudah dilakukan kajian untuk didirikan tenda darurat dan dapur umum. Namun, warga dan elemen kecamatan dapat membangun kembali rumah yang ambruk. Serta, proses evakuasi barang-barang sudah selesai sebelum malam tiba. Kosrudin menjelaskan, disaat ada bencana, tugas pasukan BPBD selain melakukan pendataan yakni berkoordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD), dan lembaga lain. Selian itu, dilakukan kajian untuk tindakan kedaruratan. “Selain itu, rumah yang terdampak rusak berat itu terpencar-pencar letaknya tidak disatu desa. Hal ini kita putuskan untuk tidak mendirikan dapur umum dan tenda darurat. Sekarang rumah yang tertimpa pohon sudah dibangun kembali dan sudah ditempati,” ungkapnya. Kosrudin mengimbau, warga mulai mengecek kondisi rumah terutama pada atap yang terbuat dari plastik ataupun bahan yang mudah terbawa angin. Menurutnya, peralihan musim kemarau ke hujan disertai dengan angin kencang. “Belajar dari kasus ini, dimana ada rumah warga yang rusak akibat tertimpa atap kanopi milik tetangganya yang terbawa angin. Kita mengimbau warga untuk waspada dan mulai mengecek kondisi rumah. Serta tidak panik saat terjadi angin kencang ataupun bencana alam lain,” tutupnya. (mg-10/mas)

Tags :
Kategori :

Terkait