MUI Banten Pengajian Keliling Kota

Selasa 29-10-2019,06:14 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

CIPUTAT-Untuk merekatkan hubungan antar-sesama, penting ada sinergi ulama dan umaro. Untuk menjawab itu, Mejalis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangsel menggelar pengajian keliling kota/kabupaten. Seperti pada Rabu (23/10) lalu. pengajian digelar di Masjid Al'itishom. Dalam kajian ini, tema yang diangkat tentang "Penguatan peran ulama dan Umaro dalam Pembinaan. Acara dimulai dengan pembacaan surah Yasin, zikir dan doa bersama yang dipimpin oleh Ustaz Hasan Mustofi. Kemudian dilanjut dengan qori yang dibawakan oleh Ustaz Farhan Rahmadi. Kepala Kantor Kemenag Tangsel, Abdul Rojak, dalam sambutannya menyampaikan, secara definisi dua komponen; ulama dan umaro penting. Ulama atau alimun orang yang ahli dalam bidang ilmu Islam. Maka terminologi ulama pewaris para Nabi. Hari ini dua kelompok besar bagi bangsa dan negara yaitu ulama dan umaro membahas berbagai macam keagamaan sehingga setelah acara ini ada peningkatan yang lebih baik. "Ulama pengawal moral bangsa dan masyarakat. Maka ulama sebagai contoh dan rujukan mayarakat," katanya. Adapun umaro atau pemerintah dalam terminologi sebagai Amir menurut bahasa Arab yaitu orang yang memiliki pengaruh bagi masyarakat melalui pelayanan. Menurut Imam Mawardi ada 10 tugas bagi Amir yaitu mendistribusikan baitul maal untuk menyejahterakan masyarakat. "Dulu belum ada APBD. Kalau sekarang ada APBD, APBN dll. Maka para camat lurah dan lain-lain bagaimana dapat mendistribusikan APBD untuk menyejahterakan masyarakat. Bagaimana mayarakat Tangsel bisa sejahtera dan betul-betul bisa menjadi sejahtera," tuturnya. Tentu ini yang jarang terjadi pengajian Ulama dan Umaro. Oleh sebab itu, kata dia, sangat penting guna saling mengingatkan dan meluruskan niat demi membangun komitmen bersama. Mudah-mudahan pengajian ulama dan Umaro berlangsung di 54 kelurahan. Turut hadir seluruh pengurus MUI Tangsel, para lurah, para camat, pimpinan OPD, Sekda Kota Tangsel Muhamad, Kepala BKPP Apendi, Kabag Kesra Heli Slamet, serta ratusan jamaah baik laki-laki maupun perempuan. Hadir juga Ketua MUI Provinsi Banten KH A.M Romly serta Sekretaris DMI Provinsi Banten Dedi Rusli dan rombongan MUI Banten serta Pemrov Banten, Ketua MUI Tangsel KH Saidih. Sementara, Staff Ahli Gubernur Banten Muhamad Yusuf menyampaikan, setelah kemerdekaan umat Islam untuk terus berjihad, dimana gerakan jihad sebagai resolusi jihad dijadikan gerakan perlawanan terhadap penjajah pada 10 November 1928 yang digaungkan oleh Hasyim Asy'ari pendiri Nahdlatul Ulama (NU). "Karena kita sudah merdeka maka jihad sekarang bagaimana mengisi kemerdekaan. Bukan untuk mengacaukan keadaan yang sekarang sehingga dalam melaksanakan pembangunan menjadi terganggu," tambahnya. Lanjut Yusuf, sebagai pelayan masyarakat diharapkan kontesk pembangunan berbangsa dan bernegara tetap dipertahankan. Pengembangan SDM dalam semua aspek wajik didukung agar generasi ke depan menjadi orang-orang hebat. "Kita sebagai abdi mayarakat bersama dengan para ulama maka harus menjaga dan merawat agar pembangunan SDM keagamaan dan SDM secara umum oleh negara dapat tercapai sebaik-baiknya," tukasnya. (hms)

Tags :
Kategori :

Terkait