SISI fisik dan non teknis menjadi fokus persiapan Pelatih Persita Widodo Cahyono Putro (WCP) sebelum berlaga di Babak 8 Besar. Rencananya laga akan dimulai 30 Oktober ini. Pilihan ini dilakukan karena dari evaluasi yang dilakukan skuat Pendekar Cisadane hanya tinggal membenahi sisi fisik dan non teknis agar kekuatannya semakin tajam. Itulah yang dilakukan oleh pelatih fisik Persita Hendra Mukhtar Hasibuan dalam dua hari belakangan. Egi Melgiansyah dkk mulai menjalani latihan dua sesi dalam sehari. Pagi hari diisi dengan latihan fisik, sedang latihan sore diisi dengan latihan fisik yang ditujukkan untuk membangun karakter permainan tim. Diantaranya membangun chemsitry (keterikatan) diantara pemain. "Secara teknik dan taktik saya kira pemain Persita sudah ditempa dengan latihan sejak awal persiapan. Tapi kali ini berbeda karena babak 8 Besar dibutuhkan kemampuan pemain yang komplet bukan saja dari sisi teknik dan taktik tapi juga fisik dan non teknis dalam hal ini mental bertanding dan chemistry antar pemain," ucap WCP. Lebih jauh diungkap WCP aura Babak 8 Besar lebih membutuhkan kesiapan mental dan kekompakan yang lebih baik dibanding babak penyisihan pertama. Ini terjadi, menurut WCP lantaran semua laga yang dilalui pemain semuanya ibarat final. Hasil menang dan kalah akan berpengaruh besar pada keinginan mereka lolos ke babak semifinal dan memperebutkan tiket promosi Liga 1. Oleh karenanya dalam latihan menghadapi babak 8 Besar dirinya sudah mulai menyisipkan metode untuk meningkatkan sisi visi, chemistry dan semangat bertarung pemainnya. "Khususnya lagi kami harus bisa mengobarkan semangat sebagai tim pemenang dalam diri pemain. Pemain di drill agar selalu berusaha menjadi pemenang. Meski banyak adangan yang dihadapi termasuk dalam hal kemampuan fisik," ucap mantan pelatih Sriwijaya FC itu. Dan hal tersebut terlihat pada latihan kemarin sore. Pemain Persita di-setting berlatih dengan mengutamakan kompetisi. Dimana M. Toha dkk dilatih untuk berusaha membawa tim yang dibela menjadi pemenang. "Ya, latihan kita bungkus agar suasananya tumbuh semangat mental pemenang pada diri pemain. Tidak diperkenankan pemain memikirkan tim mereka menyerah, harus diusahakan tim yang mereka bela memberi perlawanan agar bisa meraih kemenangan," ungkap WCP. Perasaan semangat untuk bisa memberikan yang terbaik buat Persita dirasakan pemain. Diakui Sirvi Arvani suasana latihan saat ini membuat pemain fokus dalam menjalankan tigas dilakukan dengan maksimal. "Semaksimal mungkin kita tidak membuat kesalahan selama latihan. Karena latihan adalah cerminan saat bertanding nanti. Saya juga berusaha agar apa yang saya lakukan di lini depan bisa selalu berbuah gol yang menjadi tigas seorang striker," ucap Sirvi. Sementara mengenai lawan yang dihadapi di 8 Besar, Sirvi mengaku tidak terlalu memikirkan. Baginya yang penting Persita bersiap lebih baik sehingga biar lawan yang memikirkan kekuatan Persita. "Apalagi tim yang lolos 8 Besar adalah tim yang terbaik, jadi semua harus kita waspadai. Tapi kalau dilihat dari persaingan selama ini, saya pikir PSMS menjadi tim yang harus kita waspadai lebih," tutupnya. (apw)
Jelang 8 Besar, Gembleng Mental
Rabu 23-10-2019,05:22 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :