Dindikbud Edukasi Siswa Bahaya Narkoba

Rabu 16-10-2019,05:52 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

SETU-Untuk memerangi bahaya narkoba dikalangan pelajar, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangsel bersama Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) gencar melakukan sosialisasi bahaya narkoba. Sosialisasi tidak hanya dilakukan kepada peserta didik formal namun, juga kepada peserta didik nonformal (PKBM). Seperti sosialisasi yang dilakukan di Graha Widya Bhakti (GWB) Puspiptek, Setu, Selasa (15/10). Kepala Dindikbud Kota Tangsel Taryono mengatakan, sosialisasi diikuti sekitar 500 peserta didik nonformal (PKB) yang tersebar di 7 kecataman. "Peserta didik yang mengikuti sosialisasi ini kebanyakan dari home schooling," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Selasa (15/10). Taryono menambahkan, Dindikbud bersama BNNK memberikan penyuluhan dan edukasi kepada peserta didik nonformal karena maraknya peredaran narkoba saat ini. Sehingga, harus segera diperangi agar pelajar dan masyarakat mengetahui bahaya dan menghindarinya. Agar terhindar dari penyalahgunaan narkoba setiap individu harus meningkatkan iman kepada Allah dan pelajari bahaya narkoba. "Sosialisasi ini kita lakukan agar jangan sampai pelajar dan masyarakat terjerumus pada narkoba. Saya berharap mereka terjauh dari narkoba," tambahnya. Dengan dilakukannya sosialisasi tersebut, diharapakam dapat memberikan pelayanan terbaik bagi peserta didik di PKBM dan hasil akhirnya akan tercipta generasi cerdas dan berkarakter. "Bagaimanapun pelayanan pendidikan itu untuk semua masyarakat, termasuk sekolah nonformal," tuturnya. Sementara itu, Kepala Seksi Rehabilitasi pada BNNK Tangsel Vinna Tauria mengatakan, dalam pemaparannya ia menyampaikan kondisi penyalahgunaan narkoba di dunia. Di dunia ada 839 jenis zat psiko aktif baru dan di Indonesia yang sudah masuk 74 jenis. "Kalau kita tidak peduli maka jenis zat psiko aktik lainnya akan masuk ke Indonesia," ujarnya. Vinna mengaku senang dengan diadakannya penyuluhan bahaya narkoba kepada kepala peserta didik non formal. Bila mereka sudah dewasa jumlah narkoba yang masuk ke Indonesia akan jauh lebih banyak lagi. "Jenis-jenis narkoba yang tren di Kota Tangsel ada tiga jenis, yakni sabu, ganja dan gorila," tambahnya. Masih menurutnya, persentase kasus pengguna narkoba di kaalngan pelajar dan mahasiswa di Kota Tangsel sebesar 24 persen dan mereka pengguna coba-coba dan pemula. Sedangkan populasi penyalahguna narkoba umum 59 persen dan pemakainya sudah kerja dan punya uang. "Sosialisasi ini lebih untuk pencegahaan. Saya berharap masyarakat dan pelajar selalu jaga diri dan waspada dengan lingkungan, baik kepada dan lainnya," tuturnya. (bud)

Tags :
Kategori :

Terkait