Konvensi PKB Kota Tangsel, Pertarungan Birokrat

Senin 14-10-2019,06:12 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

PAMULANG-Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Tangsel mencari calon walikota. Tiga birokrat dan satu mantan birokrat mendaftar di penjaringan PKB, untuk mendapatkan dukungan pada Pilkada Serentak tahun depan. Dua nama, Benyamin Davnie, Muhamad dan Siti Nur Azizah sudah mengembalikan formulir, Minggu (13/10). Ketiga birokrat ini, bersaing untuk mendapatkan tandatangan PKB. Benyamin Davnie saat ini masih menjabat Wakil Walikota Tangsel. Muhamad adalah Sekda Kota Tangsel dan Siti Nur Azizah menjabat Kasubdit Bina Faham Keagamaan Islam dan Konflik Sosial Kementerian Agama (Kemenag). Persaingan makin sengit dengan hadirnya, mantan Sekda Kota Tangsel Dudung E Direja yang juga siap maju di Pilkada Kota Tangsel. Selain itu, juga ada nama Siti Nur Azizah. Putri Wakil Presiden terpilih KH Ma'ruf Amin ini juga akan ikut berkompetisi di Pilkada Kota Tangsel. Ia juga sudah mengembalikan formulir pendaftaran di DPC PKB Kota Tangsel di Villa Pamulang Mas Blok E1/10, Kelurahan Bambu Apus, Pamulang. Siti Nur Azizah datang pertama mengembalikan formulir. Kemudian disusul Muhamad dan Benyamin Davnie. Pendaftaran penjaringan Calon Walikota dibuka PKB dari 2-13 Oktober. Sementara itu, Benyamin Davnie mengatakan, dengan dikembalikannya formulir berharap bisa diterima PKB. Semua diserahkan kepada kebijakan partai. "Saya sudah mantap memenuhi persyaratan dan berharap diusung PKB lagi," ujarnya. Pria yang biasa disapa Pak Ben ini menambahkan, Pilkada 2015 ia diusung PKB . Ia berharap diusung kembali oleh PKB karena senapas. Ia siap mengikuti tahapan yang dipersyaratkan PKB sampai DPP. Pak Ben merupakan Kader Partai Nasdem. Ia mengaku sudah berkomunikasi dengan Partai Nasdem. Meskipun Partai Nasdem tidak mendapat kursi di DPRD Kota Tangsel namun, ia tetap berkomunikasi dengan teman-teman sesama kader Partai Nasdem. Mereka menyetujui langkahnya maju dalam Pilkada Kota Tangsel. "Kalau Partai Nasdem akan melakukan penjaringan partai yang non parlemen, saya akan ikut. Saya akan ikuti semua penjaringan yang diadakan partai. Dengan Partai Golkar saya juga sudah berkomunikasi," ungkapnya. Mantan pegawai Pemkab Tangerang ini menuturkan, pilkada adalah sebuah upaya untuk rekrutmen kepemimpinan secara politis. Tahapannya melalui pilkada. "Saya berharap semua calon mengikuti pencalonan secara fair dan adu program saja, Semuanya hanya untuk lima tahun, tapi mau berikan yang terbaik untuk masyarakat. Kalau saya terpilih dan teman-teman tidak, maka programnya bisa saya bawa untuk jadi program Kota Tangsel ke depan," jelasnya. Salah satu persyaratan masuk dalam rekrutmen kepemimpinan di daerah adalah diusung parpol. "Dukungan partai secara maksimal nantinya akan mempermudah tugas kita di parlemen, sehingga saya ingin didukung oleh banyak parpol," tuturnya. Ketua DPC PKB Kota Tangsel Tarmizi mengatakan, selama proses pendaftaran ada 11 orang yang mengambil formulir penjaringan calon Walikota Tangsel. "Sampai Minggu (13/10) sore sudah ada 7 calon walikota yang mengembalikan formulir, sisanya kita tunggu sampai pukul 24.00 WIB," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Minggu (13/10). Tarmizi menambahkan, pengembalian formulir merupakan bukti keseriusan peserta dan diharap sudah melengkapi dan menyerahkan persyaratan yang diperlukan. Kemudian, DPC Kota Tangsel akan melakukan verifikasi berkas. Lalu pendaftar akan dipanggil untuk menyampaikan visi misinya. "Hasilnya akan kita disampaikan ke DPP PKB dan tahap selanjutnya fit and proper test oleh DPP. Hasilnya akan keluar mendekati pendaftaran calon walikota di KPU Kota Tangsel sekitar April 2020," tambahnya. Sementara itu, Siti Nur Azizah mengatakan, datang untuk mengembalikan formulir karena memang serius maju sebagai calon walikota. "Saya senang bisa ikut konvensi di PKB. Karena saya kader Nahdlatul Ulama (NU). Secara platform, secara garis perjuangan dan visi misi saya akan berjalan dengan arah PKB," ujarnya. Pegawai negeri sipil (PNS) di Kemenag ini yakin PKB akan mengusungnya. Niatnya maju dalam Pilkada Kota Tangsel tentu telah mendapat dukungan dari orangnya, KH. Maruf Amin. "Abah mendukung dan beliau juga salah satu pendiri PKB dan Dewan Syuro pertama di PKB," jelasnya. Di tempat yang sama, Muhamad mengatakan, tertarik dan ikut penjaringan calon walikota yang dibuka PKB karena banyak memiliki visi misi yang sama dengannya. "Saya baru mengembalikan formulir pendaftaran karena persyaratan baru selesai Minggu (13/10) pagi," ujarnya. Muhamad menambahkan, visi misinya maju dalam Pilkada Tangsel mendatang adalah akan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Muhamad akan bersaing dengan atasannya, Wakil Walikota Benyamin Davnie dan mantan Sekda Kota Tangsel Dudung E. Diredja. Menurut Muhamad, Dudung ikut meramaikan bursa calon walikota dinilai bagus dan sah-sah saja. "Dengan siapa pun saya siap bertarung, ini demokrasi tapi dengan cara baik dan menyenangkan masyarakat," jelasnya. Mantan Camat Ciputat ini menuturkan, PKB ini identik dengan NU. Sebagai nahdliyin, ia mengaku sejak kecil sudah menjalankan apa yang dilakukan NU. Menurutnya, PKB sudah sesuai visi misinya. Saat ini Muhamad masih tercatat sebagai Sekda Kota Tangsel. Ia mengaku bila sudah ditetapkan sebagai pasangan calon oleh KPU, ia akan mundur dari ASN dan ini sesuai undang-undang. Muhamad diketahui masih punya empat tahun lagi jadi ASN. Dan itu tidak dipermasalahkannya karena konsekuensi keputusannya. "Politik tentu ada risiko. Saya sudah mentok jadi sekda, kecuali masih ada jabatan lebih tinggi lagi," tuturnya. (bud)

Tags :
Kategori :

Terkait