JAKARTA-Ada seorang pengusaha besar yang mendapatkan Bintang Mahaputera Naraya dari pemerintah. Ia berjanji akan membantu pemerintah membangun ribuan rumah di daerah bencana. Ternyata, pengusaha itu hanya menebar janji manis. Hal ini dibeberkan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Kali ini, pria yang biasa disapa JK itu melontarkan pernyataan di luar kebiasaannya. Ia terkesan marah dan kesal oleh janji manis si pengusaha itu. Lantaran, janjinya membangun ribuan rumah untuk warga terdampak bencana khususnya di Lombok, Nusa Tenggara Barat dan Palu, Sulawesi Tengah, tak terbukti. "Ke mana-mana karena isu hebat menderma, yang janji kiri kanan tapi tidak ada realisasinya. Ini tokoh pengusaha yang sudah dapat Bintang (Mahaputera Naraya, red). Sudah janji (bangun) 1.500 rumah, yang diakuinya cuma 100," kata JK di Kantor Wapres Jakarta, kemarin (27/8). Wapres terpaksa membuka perangai buruk pengusaha itu, karena mendapat surat dari Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) yang mengeluhkan rekonstruksi pascabencana terhambat, karena ada pengusaha yang tidak memenuhi janjinya membantu pembangunan rumah. Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola juga mengeluhkan hal serupa. "Di NTB lebih parah lagi. Orang yang sudah dielu-elukan karena merasa hebat menyumbang kiri kanan, mau ajukan (membantu bangun rumah), disambut oleh gubernur, panglima. Aduh, itu bohong semuanya, merasa hebat tapi tidak ada buktinya," tambahnya. Oleh karena itu, JK mengingatkan kepada jajarannya dan juga kepala daerah terdampak bencana untuk tidak mudah percaya kepada pengusaha yang obral janji akan memberi bantuan pembangunan. Para pengusaha juga di-warning untuk tidak mengumbar janji memberi bantuan hanya demi mendapatkan penghargaan dari Presiden. "Peringatan juga pada pengusaha yang suka janji kiri kanan, merasa langsung dikasih (Bintang) Mahaputra, padahal tidak ada hasilnya, nol," tegasnya. Namun sayang, JK tidak bersedia menyebutkan nama si pengusaha tersebut. Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan pemerintah tidak hanya melakukan renovasi rumah yang terkena musibah gempa. Pemerintah juga telah melatih warga, cara pembangunan rumah tahan gempa. "Kementerian PUPR melibatkan para mahasiswa dari perguruan tinggi dan TNI untuk mengawasi pembangunan rumah. Secara bersamaan juga memperbaiki infrastruktur, pembangunan pasar dan sekolah," ujarnya. Sedangkan 43 sekolah dari 500 lebih sekolah rusak, tambah Menteri PUPR, sudah dibangun. (ful/fin)
Wapres JK Beberkan Pengusaha Ingkar Janji, Janji Bangun 1500 Rumah Ternyata Cuma 100
Rabu 28-08-2019,06:48 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :