JAKARTA - Pasangan Greysia Polii/Apriani Rahayu yang akhir pekan lalu menjuarai turnamen seri grandprix gold Thailand Open 2017, ingin menjaga puncak performanya agar bisa kembali meraih prestasi tertinggi di ajang Superseries Premier Indonesia Open 2017, 12-18 Juni nanti. Greysia mengatakan, peta persaingan di Thailand berbeda dengan di Indonesia. Laga di JCC Jakarta - yang akan menjadi tempat berlangsungnya kejuaraan Indonesia Open 2017 - akan menyuguhkan persaingan yang lebih ketat, karena kualitas pemain yang hadir lebih bagus. Namun demikian, Greysia mengajak "adiknya" Apriani Rahayu untuk tidak menghiraukan kualitas, rangking, maupun nama besar lawan-lawan yang bakal dihadapi. Menurut dia, jauh lebih penting mempersiapkan diri untuk menampilkan permainan yang terbaik. Greysia/Apriani akan mengawali penampilannya di Indonesia Open dengan menghadapi pasangan Korsel, Chae Yoo Jung/Kim So Yeong. Jika menang, selanjutnya mereka akan bertemu pemenang antara Maiken/Fruergaard/Sara Thygesen dan unggulan ketiga Chang Ye Na/Lee So Hee. Lawan berat lainnya yang mungkin bakal dihadapi Greysia/Apriani adalah "Si Kembar" Luo Ying/Luo Yu asal China. Greysia sudah punya pengalaman mengalahkan Luo/Luo, ketika ia berpasangan dengan Nitya Krishinda Maheswari. Di antaranya saat menjuarai Taiwan Open 2015. Di tahun yang sama, Greysia/Nitya, juga menghentikan laju Luo/Luo di Indonesia Open. Namun, kini Greysia berpasangan dengan pemain yang 10 tahun lebih muda dari dirinya. Tentu saja, bisa dipastikan akan berbeda di semua sisi saat Greysia bisa diibaratkan "menggendong adiknya". Kejayaan di Thailand Open menunjukkan keberhasilan kombinasi "senior-yunior". Sementara itu pasangan ganda putra, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, akan menjadi andalan Indonesia untuk dapat meraih gelar juara. Gelar menjadi sangat berarti bagi tuan rumah, yang sudah mengalami puasa gelar selama tiga tahun terakhir. Sejak 2014 Indonesia Open hanya menjadi panggung bagi pemain dari negara-negara yang selama ini kurang diperhitungkan. Antara lain Kento Momota dari Jepang yang secara mengejutkan muncul sebagai juara tunggal putra 2015 dan Ratchanok Intanon di tunggal putri. Sedangkan Indonesia hanya bisa gigit jari. "Kami sudah menetapkan target di nomor ganda yakni melalui Kevin/Marcus. Akan tetapi, kami juga tak menutup peluang untuk nomor lain seperti di ganda campuran," kata Kepala Sub Bidang Humas PBSI, Ricky Soebagja. Meski Alasan menjadikan Kevin/Marcus sebagai andalan, tak terlepas dari penampilan apik pasangan tersebut di awal tahun. Seperti diketahui, Kevin/Marcus berhasil menyabet gelar All England 2017, India Terbuka 2017, dan Malaysia Terbuka 2017. Namun, Ricky menambahkan, para atlet dari nomor lainnya juga bertekad memberikan penampilan terbaik di Indonesia Open 2017. Selain karena Indonesia berstatus sebagai tuan rumah, dukungan para suporter langsung menjadi pelecut semangat para atlet. "Saya masih melihat adanya semangat dari Owi/Butet dan pasangan lain seperti Praven/Debby. Apalagi Indonesia kan tim tuan rumah dan pastinya para pemain nanti akan lebih semangat lagi di lapangan. Sejauh ini tim sudah siap," ujar peraih empat kali gelar di Indonesia Open itu. Namun, Ricky Soebagja menyarankan agar Kevin/Marcus tak lengah. Dia meminta keduanya menajamkan fokus di setiap penampilan di lapangan. "Kevin/Marcus harus mematangkan penampilan mereka di lapangan. Saat ini semua lawan mengincar mereka, sehigga jangan sampai lengah. Mereka harus terus meningkatkan kualitas baik ketika latihan maupun saat bertanding," papar Ricky. (apw/wid)
Greysia/Apriani Jaga Puncak Performa
Selasa 06-06-2017,03:55 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :