Pabrik Libur Beroperasi, Air Sungai Cirarab Bersih

Kamis 13-06-2019,04:25 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

MAUK – Himpunan Mahasiswa dan Pemuda Tangerang Utara (Himaputra) tidak merasa aneh, kalau air Sungai Cirarab yang biasa terlihat hitam berubah menjadi warna seperti sungai pada umumnya, setiap libur lebaran. Mengingat pabrik yang berdiri di lokasi Sungai Cirarab libur beroperasi. Ahmad Satibi Alwi Sidiq, Ketua Umum Himaputra, memastikan penyebab air Sungai Cirarab menghitam, akibat air limbah dari sejumlah industri di bidang tekstil, kopi dan lain-lain. Satibi menyebutkan, berdasarkan data miliknya ada 70 pabrik yang membuang air limbah yang tidak terkelola dengan baik ke Sungai Cirarab. “Setiap tahun, kami sudah engga aneh, kalau libur lebaran air Sungai Cirarab, yang biasa terlihat hitam pekat berubah warna menjadi seperti warna air sungai pada umumnya,” kata Satibi, kepada Tangerang Ekspres, Rabu (12/6). Pria yang akrab disapa Abil ini mengungkapkan, belum lama ini warna air Sungai Cirarab sempat terlihat tidak hitam pada H-3 sampai H+5 Hari Raya Idul Fitri 2019 ini. Sekarang, ungkapnya, Sungai Cirarab menghitam kembali mulai Selasa kemarin, bertepatan dengan pabrik kembali beroperasi seperti biasa. Abil memaparkan, hulu Sungai Cirarab berasal dari Bogor, Jawa Barat. Kemudian, sungai itu melintasi Kecamatan Legok, Curug, Jatiuwung (Kota Tangerang), Pasar Kemis, Rajeg, Sepatan, Mauk dan Sukadiri. Selain itu, ada air danau di wilayah Kecamatan Cikupa yang mengalir ke Sungai Cirarab. Abil menyebutkan, pihaknya sudah menyurati Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersiahan (DLHK) Kabupaten Tangerang, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten, Gubernur Banten dan DPRD Provinsi Banten, terkait pencemaran di Sungai Cirarab. “Tapi, belum ada respon baik sampai saat ini,” ujarnya. Padahal, menurut Abil, Pemprov Banten memiliki slogan Banten Sehat. Tapi, lanjutnya, dia mempertanyakan slogan itu. “Bagaimana Banten ingin sehat kalau limbah berlimpah dan tidak terkelola dengan baik,” cetusnya. Sebab, dituturkan Abil, sejumlah petani dan warga juga sudah mengeluhkan kepada dirinya, soal bau yang tidak sedap dari air Sungai Cirarab. Abil berharap, pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten dan kota, dapat bersama-sama menyelesaikan persoalan Sungai Cirarab, yang sudah dipredikat sebagai Kali Bau maupun Kali Item. (zky/mas)

Tags :
Kategori :

Terkait